Mohon tunggu...
Irayani Queencyputri
Irayani Queencyputri Mohon Tunggu... -

just me :) a dentist, a blogger, a writer, a traveller, an internet junker.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Minuman Ringan: Kenikmatan Membawa Sengsara

30 Desember 2009   13:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:42 2573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apa yang akan Anda lakukan jika berada dalam suasana yang sangat panas dan melelahkan? Jawaban yang umum adalah segera menenggak minuman yang segar dan dingin. Hal ini tidak dapat dipungkiri. Salah satu dari jenis minuman yang sangat populer untuk mengusir dahaga dan sekaligus memberi kenikmatan yang luar biasa adalah soft drinks (minuman ringan).

Minuman ringan diciptakan di Amerika Serikat pada tahun 1830. Konsumsinya terus meningkat secara drastis dan terus menerus dari tahun ke tahun. Peningkatan ini tidak hanya berlaku di negara Paman Sam saja, tetapi juga di negara-negara lain di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia.

Akhir-akhir ini konsumsi minuman ringan terus meningkat sesuai dengan perubahan pola makan, khususnya di kalangan masyarakat perkotaan. Lihat saja paket-paket yang ditawarkan oleh beberapa restoran cepat saji. Minumannya pasti dari salah satu jenis minuman ringan yang populer. Minuman ringan dalam berbagai bentuk kemasan mudah dibeli di mana saja. Bahkan di warung-warung terdekat.

Di sisi lain, peningkatan konsumsi minuman ringan di seluruh dunia telah menimbulkan kecemasan di kalangan dunia kesehatan. Banyak penelitian yang telah membuktikan dampak negatif minuman ringan bagi kesehatan tubuh manusia.
Sebenarnya apakah minuman ringan itu? Apa kandungannya hingga banyak yang suka?

- Bersoda

Minuman ringan diartikan sebagai minuman berkarbonasi. Karbonasi merupakan proses penginjeksian gas-gas CO2 (karbon dioksida) ke dalam minuman sehingga memiliki penampilan gelembung-gelembung yang memberi kesan segar. Gelembung-gelembung CO2 tersebut juga memberi efek kepuasan yang sangat khas apabila dikonsumsi, yaitu rasa menggigit di lidah.

Dalam bahasa sehari-hari, minuman ringan sering disebut juga sebagai minuman bersoda. Kemasan minuman bersoda umumnya kaleng atau botol, baik botol gelas maupun botol polietilen. Pemilihan kemasan didasarkan pada kemampuan dalam mencegah pelepasan CO2.

- Manis dan Menyegarkan

Komposisi minuman ringan umumnya sangat sederhana, terdiri dari 90% air dan sisanya merupakan kombinasi pemanis buatan, gas CO2, pencita rasa, pewarna, asam fosfat, kafein, dan beberapa mineral, terutama aluminum. Hal yang hanya ada pada minuman ringan adalah rasanya yang manis dan efeknya yang menyegarkan.

Rasa manis selalu memiliki makna tersembunyi, yaitu kadar gula dan kandungan energi.

Minuman ringan merupakan sumber tunggal penyumbang gula terbesar dalam susunan menu masyarakat barat. Menurut beberapa referensi, rasa manis yang terdapat di dalam sekaleng minuman ringan setara dengan tujuh sendok teh gula pasir!
Dampaknya?

Di balik kesederhanaan komposisi, banyak hal dalam minuman ringan yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Dampak tersebut mungkin memang tidak seketika, tetapi akan dirasakan di masa mendatang apabila dikonsumsi secara rutin, berlebih dan tidak dapat dikontrol.

- Obesitas

Obesitas adalah kelebihan berat badan minimal 75% dari berat ideal. Obesitas merupakan faktor utama penyebab meningkatnya resiko diabetes, terutama diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Kegemukan yang berlebih juga mendatangkan penyakit psikologis dan sosial yang cukup parah. Penyebab utama obesitas adalah konsumsi makanan yang berlebihan, tanpa diimbangi aktivitas fisik dan olahraga. Konsumsi makanan yang berlebihan menyumbangkan banyak sekali energi (yang tidak berguna) ke dalam tubuh. Penyebab obesitas lainnya adalah karena keturunan (genetik). Sebuah penelitian menyebutkan, resiko obesitas yang dihasilkan minuman ringan lebih banyak menyerang anak-anak dan remaja, terutama laki-laki, daripada orang dewasa.

- Kerusakan Gigi

Gula pasir yang telah dimurnikan memegang banyak peran dalam menyebabkan kerusakan gigi. Dan gula pasir yang telah dimurnikan ini terdapat dalam kandungan minuman ringan. Risiko terbesar dalam hal ini adalah kerusakan pada gigi. Kerusakan pada gigi ini tidak akan langsung terlihat, tetapi akan terlihat setelah beberapa waktu kemudian, apabila kebiasaan tidak terkontrol.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1974, menemukan korelasi positif antara frekuensi konsumsi minuman ringan dengan tingkat keparahan kerusakan gigi, terutama pada anak-anak. Penemuan ini cukup mencengangkan karena para peneliti juga telah memperhitungkan konsumsi makanan manis lainnya, tetapi tetap menemukan bahwa minuman ringanlah yang paling banyak berkontribusi dalam menyebabkan kerusakan gigi (Jacobson, 2003).

Penelitian tersebut ternyata masih berdampak pada anak-anak pada masa tahun 1990-an. Anak-anak perserta survei pada tahun 1974 telah menjadi orangtua pada masa tahun 1990-an. Meskipun pada masa ini telah terdapat pasta gigi berfluoride atau air mineral yang mengandung fluoride, ternyata edukasi mengenal pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mencegah kerusakan gigi pada anak-anak masih sangat kurang.

Hal ini diduga karena orangtua memang kurang menyadari penyebab utama dari kerusakan gigi mereka pada masa anak-anak dahulu. The Canadian Soft Drink Association telah menerbitkan serangkaian rekomendasi dalam upaya menjaga kesehatan gigi. Beberapa di antaranya adalah membatasi konsumsi makanan manis atau makanan ringan di sela-sela waktu makan besar dan jangan membiarkan makanan manis terlalu lama berada di dalam mulut.

- Penyakit Jantung

Penyebab utama terjadinya penyakit jantung atau penyakit kardiovaskular lainnya adalah konsumsi makanan yang tinggi kolesterol dan lemak jenuh, merokok, dan gaya hidup santai dengan aktivitas fisik yang minimal. Penyebab lainnya yang beresiko sangat besar pada orang dewasa adalah konsumsi gula berlebih.

Pola makan tinggi gula dapat menyebabkan penyakit jantung pada penderita insulin resisten. Golongan ini memiliki populasi seperempat dari jumlah orang dewasa di AS. Para penderita insulin resisten memiliki kadar trigliserida darah yang tinggi dan kadar HDL yang rendah. Apabila konsumsi makanan berkarbohidrat tinggi, kadar trigliserida dan kadan insulin darah mereka akan meningkat.

Gula hasil penguraian karbohidrat akan segera meningkatkan kadar trigliserida darah. Tingginya kadar trigliserida darah kemudian diasosiasikan dengan tingginya resiko terserang penyakit jantung.

Sudah saatnya kita menyayangi tubuh kita sendiri :).

Beragam minuman ringan dijual di swalayan. Apalagi akhir-akhir ini belum lepas dari suasana perayaan, kiriman parsel pasti memiliki satu atau dua botol besar minuman ringan. Karena terbawa suasana perayaan, terkadang membuat kita senang mengkonsumsi produk yang manis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun