BOGOR - Selasa 1 Oktober 2024, Dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat dengan pangan sehat, dosen beserta beberapa mahasiswa Departemen Biokimia, IPB University, mengadakan pelatihan dan pendampingan terkait peningkatan kesehatan melalui program pengolahan sumber daya herbal menjadi minuman fungsional SIJAKA dan penguatan gizi dengan implementasi rumah produksi susu kedelai sebagai solusi terpadu. Program ini melibatkan kolaborasi antara IPB University dan Pemerintah Desa Sukamaju terkhususnya ibu-ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga), Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor dalam meningkatkan aspek kesehatan dan penguatan gizi masyarakat setempat.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Dr. Mega Safithri S.Si., M.Si; Dr. Dimas Andrianto S.Si.,M.Si; dan Tiana Fitrilia S.pd., M.Si., dengan tujuan utama meningkatkan wawasan dan keterampilan masyarakat tentang pembuatan minuman fungsional SIJAKA (sirih merah, jahe merah, dan kayu manis), minuman ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan sindrom metabolik seperti diabetes yang terjadi di masyarakat. Selain itu, dalam program pengabdian ini juga dilakukan pengolahan kedelai menjadi minuman sari kedelai yang dimanfaatkan sebagai asupan tambahan dalam perbaikan gizi yang bisa dikonsumsi sendiri, diberikan kepada balita saat kegiatan posyandu bulanan, dan diperjualbelikan. Kegiatan ini juga mengajak beberapa dosen biokimia, yaitu drh. Sulistiyani M.Sc, Ph.D; Prof. Dr. Ir. I Made Artika M.App.Sc.; Dr. Popi Asri Kuniatin S.Si, Apt., M.Si; Dr. Inda Setyawati S.T.P., M.Si; dan Ibu Ukhradiya Magharaniq Safira P., S.Si., M.Si.
Pada kesempatan ini, ibu-ibu PKK yang telah diberi materi pada pelatihan dan pendampingan sebelumnya berkesempatan untuk menunjukkan hasil produksi SIJAKA dan susu kedelai dengan berbagai varian rasa yang telah mereka buat kepada beberapa dosen yang hadir untuk memberi penilaian dan masukan terkait produk yang dicoba. Suasana interaktif sangat terasa selama sesi diskusi antara ibu-ibu PKK dengan para dosen, beberapa peserta menceritakan pengalaman serta kesulitan yang dihadapi dalam membuat minuman tradisional. Para peserta juga antusias pada sesi tanya jawab mengenai minuman SIJAKA dan susu kedelai yang telah diproduksi. Menariknya lagi, ibu-ibu PKK juga melakukan inovasi mandiri dalam memanfaatkan ampas kedelai hasil samping pembuatan minuman sari kedelai menjadi puding.
Wawancara dilakukan bersama salah satu ibu dari tim kader Desa Suka Maju mengatakan bahwa “Alhamdulillah dengan terlaksananya program pelatihan ini, minuman herbal SIJAKA sudah dibagikan kepada para lansia dan masyarakat untuk mencegah diabetes dan minuman sari kedelai sudah kami bagikan kepada para balita melalui posyandu” dalam wawancaranya ia juga menyatakan rasa terima kasih kepada tim pengabdian. Rangkaian acara diakhiri dengan penyerahan simbolik bibit sirih merah dan kemasan produk untuk minuman herbal SIJAKA dan susu kedelai. Hal ini ditujukan untuk menunjang produktivitas bahan baku pembuatan minuman herbal SIJAKA dan susu kedelai. Diharapkan pada pelatihan selanjutnya penilaian dari dosen dapat menjadi evaluasi dengan menghasilkan produk yang lebih baik.
Kami selaku tim pengabdi mengucapkan terima kasih kepada DRTPM Kemendikbud Ristek Tahun 2024 yang telah memberikan pendanaan sehingga pengabdian berjalan dengan lancar dan semestinya.