Apakah Ramadhan tahun ini, amalan-amalan itu masih kita jalankan, bahkan lebih ditingkatkan ? Atau justru tidak lagi berlanjut?
Jika jawabanya "YA" ucapkanlah kata Alhamdulillah. Bisa jadi amal- amal sebelumnya diterima Allah atas keikhlasan kita dalam melakukanya.Â
Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan tanpa eforia. Nyaris tidak ada keramaian jamaah salat tarawih, pasar beduk, kultum dan buka puasa bareng. Bahkan, di kantor-kantor saja sepi, karena sebagian teman bekerja dari rumah.Â
Kita yang tetap berpuasa, menjalankan ibadah wajib beserta ibadah sunah, bisa diacungi jempol. Tak peduli mau dipuji atau tidak tetap khusyuk beribadah. Tak peduli mau dilihat atasan, teman, mertua atau tidak tetap ikhlas beribadah.Â
Namun bagi kita yang puasa karena terbawa suasana, saat ini mungkin sangat sulit menjalankannya. Suasananya saja sudah tidak begitu terasa riuhnya.Â
Anjuran pemerintah untuk #dirumahaja, telah membuat buka bareng ditiadakan, masjid-masjid ditutup untuk umum. Hanya takmir masjid saja yang berjamaah, itupun harus mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.Â
Belum lagi kejibakan work from home (WFH). Bagi kita yang malas ibadah tentu sangat leluasa, karena seharian berada dirumah tidak ada orang lain yang tau. Apakah kita berpuasa atau tidak.Â
Begitupun dengan ibadah yang lainnya. Tidak ada yang tau kalau kita salat atau tidak. Ramadhan tahun ini mungkin paling real, kita melakukan ibadah benar- benar atas kesadaran sendiri. Kesadaran bahwa puasa adalah perintah Allah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H