Mohon tunggu...
Rappi Darmawan
Rappi Darmawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - saya pekerja baik-baik

punya seabrek cita-cita, belum taat beribadah, ingin memperbaiki diri

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belajar dari Kemenangan Indonesia Vs Hongkong

21 Agustus 2018   09:07 Diperbarui: 21 Agustus 2018   09:24 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hansamu Yama mengawal lini pertahanan Indonesia pada laga versus Palestina dalam laga Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot, 15 Agustus 2018.

Hansamu Yama mengawal lini pertahanan Indonesia pada laga versus Palestina dalam laga Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot, 15 Agustus 2018.

Indonesia vs Hongkong

Jutaan mata menyaksikan pertandingan sepak bola antara kesebelasan Indonesia melawan Hongkong, pada ajang Asian Games 2018, Senin (20/8) malam. 

Stadion Patriot, Bekasi, sesak oleh penonton yang didominasi suporter Indonesia. Tidak kalah seru penonton yang menyaksikan dari layar televisi. Yel yel dukungan untuk Beto dkk membahana membakar semangat tim binaan coach Luis Mila. 

Sempat tertinggal 1:0, Indonesia terlihat lesu darah. Babak pertama pun berakhir dengan kekalahan. Namun pertandingan belum usai, masih ada babak kedua. Hansamu Yama dkk kembali ke lapangan setelah rehat minum. 

Sepertinya energi tim Indonesia kembali bangkit. Pertandingan berlangsung cepat, tendangan-tendangan bola menerobos kedepan, mendekati gawang Ho Chun Yuen. Satu gol berhasil diciptakan Irfan Jaya pada menit ke-46, dilanjutkan dengan gol Stefano Lilipaly (85') dan Hanif Syahbandi pada masa injury time.  

Timnas U-23 Indonesia, akhirnya mengalahkan timnas U-23 Hong Kong binaan Kar Lok Kenneth Kwok,  3-1 pada laga pamungkas penyisihan Grup A Asian Games 2018. Ini memastikan Indonesia juara grup. Dengan demikian, Indonesia akan melawan Uni Emirat Arab pada babak 16 besar pada 24 Agustus mendatang.

Pelajaran yang Bisa Diambil

1. Gol penyama tercipta pada menit ke-46. Stefano Lilipaly memberikan umpan terobosan untuk Irfan Jaya yang sudah berlari di sisi kanan. Irfan Jaya masuk ke kotak penalti dan kemudian melepaskan tembakan kaki kanan yang tidak bisa diselamatkan kiper Ho Chun Yuen.

Gol tidak terjadi begitu saja, tapi melalui sebuah proses yang melibatkan beberapa orang sesuai dengan fungsi masing-masing. Artinya untuk mencapai sebuah gol diperlukan kerjasama. Mungkin saja seorang pemain mampu menciptakan gol sendirian, namun tentunya akan sangat kesusahan. Ada sebelas pemain lawan yang harus dilalui. 

Coba dibayangkan betapa susahnya. Menggiring bola dari ujung lapangan ke mulut gawang lawan saja sudah menguras tenaga. Apalagi harus menghindari lawan yang berjumlah sebelas orang. Namun dengan kerjasama, bola dilempar ke teman satu ke teman yang lainnya. Hanya dalam beberapa detik sudah tiba dimulut gawang lawan. 

2. Setelah gol pertama, Indonesia mengambil alih kendali permainan dan memaksa Hong Kong bertahan dan akhirnya berhasil menambah gol, sehingga hasil akhir menang atas Hong Kong dengan kedudukan 3:1.  

Tidak selamanya kemenangan menjadi milik kita. Pada babak pertama Hong Kong unggul dari Indonesia dengan skor 1:0. Namun begitu masuk babak kedua, Indonesia berhasil menciptakan gol dan menyamakan kedudukan. Dua gol kembali tercipta dan akhirnya Indonesia berhasil unggul dengan skor 3:1. 

Betapa sebuah posisi bukan sesuatu yang abadi, hanya dalam hitungan menit kemenangan bisa berubah menjadi kekalahan. Yang kalah mungkin tidak perlu down dan berlarut dalam duka, sementara yang memang tidak perlu jumawa dan meremehkan yang lain. 

 3. Pada injury time, Hanif Syahbandi berhasil mempertegas keunggulan Indonesia menjadi 3-1 hasil umpan silang Lilipaly. Hanif masuk menggantikan Beto. 

Awalnya Hanif bersama Saddil Ramdani, duduk dibangku cadangan. Bagi seorang pemain bola duduk dibangku cadangan dan tidak dimainkan pada laga babak pertama bisa dibilang sebuah posisi yang tidak mengenakkan. Menjadi pemain lapis kedua, mereka harap-harap cemas. Apakah bisa tampil dilapangan atau duduk manis dibangku cadangan saja. 

Betapa sebuah pelajaran berharga, telah ditunjukan kedua pemain ini. Keduanya mampu menjadi pelengkap dari tim inti dan lebih indah lagi, Hanif bisa menciptakan gol setelah bekerjasama dengan pemain lain. Hanif tidak mensia-siakan kesempatan yang diberikan pelatih Luis Milla. Sebuah permainan menakjubkan diperlihatkannya begitu diminta merumput. 

Pun begitu dengan pemain yang digantikan Hanif dan Saddil. Irfan Jaya dan Betto dengan legowo keluar lapangan, karena performanya dianggap berkurang setelah berjibaku melawan Hong Kong. Tak tampak rona kemarahan diwajah keduanya setelah ditarik keluar oleh Luis Milla. 

"Selamat Tim Indonesia"

Salam Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun