Mohon tunggu...
Rappi Darmawan
Rappi Darmawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - saya pekerja baik-baik

punya seabrek cita-cita, belum taat beribadah, ingin memperbaiki diri

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pada Dasarnya Manusia Itu Hanya Melakukan Gerakan Berputar di Atas Permukaan Bumi

30 Juli 2018   09:39 Diperbarui: 9 Juli 2024   13:55 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sempat ragu ketika ingin menurunkan tulisan ini, apa komentar orang nantinya. Namun selalu melintas dibenak saya. Tau kan gimana rasanya kalau ada sesuatu yang tertunda-tunda ? He he he he 

Ini pokok pikirannya " Pada Dasarnya Manusia itu Hanya Melakukan Gerakan Berputar Diatas Permukaan Bumi". Siapa yang pro dan kontra, ayo berikan komentar ? He he he 

Tunggu dulu, kolom kementar ada dibagian akhir tulisan ini. Jadi, sebelum memberikan komentar silahkan dibaca dulu. Tapi kalau pun ingin membuat dugaan awal sah-sah saja. Tapi ingat dugaan awal kadang menjadi belenggu, sehingga kita tidak bisa berpikir lebih terbuka. Bahaya kan, susah menerima kenyataan apabila yang terjadi tidak sesuai dengan pikiran awal kita. 

Eittsss bukan menggurui, sekedar mengingatkan.....

Kenapa saya berani mengatakan "Pada Dasarnya Manusia itu Hanya Melakukan Gerakan Berputar Diatas Permukaan Bumi" ? 

Mari kita merunut apa yang dilakukan sepanjang hari. Mulai dari pagi hari. Aktivitas apa yang dilakukan? Kalau saya setelah bangun tidur dan melakukan ibadah, saya akan mengantar anak-anak pergi ke sekolah. Pertama saya akan mengantar anak nomor satu, karena sekolahnya agak jauh perjalanannya. Sekitar lima kilometeran. 

Biasanya saya berangkat pukul 06:15 Wib, sekitar 15 menit perjalanan sampai. Setelah itu, kembali ke rumah dan dilanjutkan mengantar anak nomor dua. Juga ke sekolah. Letak sekolahnya lebih dekat. Paling butuh waktu 5 menit sudah sampai. Saya akan kembali ke rumah dan melanjutkan aktivitas lain sementara mengisi waktu sebelum berangkat kerja. 

Saya berputar-putar kan? Rumah ------- Sekolah ------- Rumah. Kemudian, Rumah - -------- Sekolah - ------------ Rumah.

Satu lagi contohnya, kenapa saya berani mengatakan " Pada Dasarnya Manusia itu Hanya Melakukan Gerakan Berputar Diatas Permukaan Bumi" ?

Pagi hingga sore saya melakukan berbagai aktivitas. Begitu pula dengan yang lainnya bukan? Setelah sore pulang ke rumah dan beristirahat. Entah dimana tempat beristirahat. 

Bisa jadi tidur di hotel, di penginapan, tempat kost atau rumah pribadi. Yang pasti, setelah melakukan aktivitas dimulai dari pagi hari semua orang akan beristirahat, tidur dan bangun diwaktu pagi. Alurnya tetap sama, meskipun orang tersebut bekerja diwaktu malam dan tidur dipagi dan siang hari.     

Berputar-putar juga kan? Bekerja - istirahat - tidur - bangun - bekerja - istirahat - tidur - bangun lagi. Begitu selanjutnya dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, tahun ke tahun. 

Sudah tahu kan berputar-putar yang  saya maksud? He he he 

Kalau setiap hari apa yang kita lakukan itu sama atau hampir sama, mengapa masih sering terjadi kesalahan? Seperti misalnya mengantar anak sekolah, setiap hari kita akan melewati jalan yang sama. Tentunya kita sudah tahu bagaimana rute yang dilalui. 

Di mana tempat-tempat yang rawan kemacetan, dimana ada jalan yang berlubang atau dimana letak tikungan. Namun, masih saja anak kita terlambat tiba di sekolah. 

Ini artinya gerakan berputar yang dilakukan setiap hari, setiap minggu, setiap bulan bahkan setiap tahun ini hanya berputar-putar biasa saja. Perputaran yang baik itu harus mulus bahkan semakin mulus dari waktu ke waktu.

Itulah orang-orang yang berhasil melakukan perputaran, alurnya sudah jelas sehingga tidak ada hambatan lagi. Kalapun ada hambatan tentu bisa diatasi dengan baik. 

#SalamKompal  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun