Asian Games 2018, yang akan digelar pada 18.8.2018 tinggal hitungan hari. Berbagai persiapan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan pesta olahraga tersebut terus dikebut. Termasuk antisipasi terhadap berbagai kendala yang mungkin terjadi. Salah satunya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan perkebunan, yang menjadi musibah musiman di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
APP Sinar Mas, perusahaan perkebunan yang bermarkas di Sungai Baung, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Musi Banyuasin (Muba) ini telah melakukan upaya pencegahan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Asian Games yang akan digelar pada Agustus nanti bersamaan dengan puncak musim kemarau. Kami berkomitmen untuk mencegah terjadinya bencana kebakaran hutan agar wilayah Sumsel bebas asap," kata GM Fire Management APP Sinar Mas Sujica Lusaka, kepada blogger yang tergabung dalam #KompasianaOnloc di Sungai Baung, OKI, Senin (14/5).
Pada setiap desa yang masuk dalam wilayah konsesi dan dianggap rawan kebakaran, disediakan pos terintegrasi yang terdiri dari petugas gabungan, yakni Regu Pemadam Kebakaran (RPK), Manggala Agni, masyarakat, dan aparat keamanan. Pos-pos terebut juga fokus dalam sosialisasi pencegahan kebakaran kepada masyarakat sekitar.Â
Nah, untuk personel RPK ada 2.700 orang ditambah 460 personel RP di regional Sumsel (OKI dan Musi Banyuasin). Sementara untuk peralatan pemadam kebakaran sudah ready mobil pemadam kebakaran, mobil tangki, speed boat, dan sepeda motor yang siaga 24 jam.Â
Guna mendatangi wilayah yang sulit dijangkau oleh tim darat, ada 42 orang pasukan pemadam api bernama Tim Reaksi Cepat (TRC) yang turun menggunakan helikopter. Saat ini ada empat unit helikopter water bomber, terdiri dari satu unit super puma kapasitas 4.000 liter air dan tiga unit heli bell 412 berkapasitas 1.500 liter air.
"APP Sinar Mas mendukung dengan tekad Asian Games tanpa karhutla, No Fire-No Haze," ujar Sujica.
Dalam simulasi pemadaman kebakaran Senin tersebut, personel RPK tampak sigap melakukan pemadaman api. Diawali dengan ditemukannya titik api oleh petugas yang berjaga di menara api. Informasi selanjutnya diteruskan ke pos pantau yang langsung mengidentifikasi lokasi titik api. Dari sana disiapkan tim pemadam dan peralatan yang diperlukan.Â
Personel RPK dengan cekatan menyiapkan pompa, selang dan semprotan air. Sementara itu, sejumlah petugas yang sudah dilengkapi peralatan pemadam diterjunkan dari helikopter.
Helikoper Puma datang dengan membawa air, langsung menyiram kepala api atau titik utama kebakaran. Setelah kepala api berhasil dilumpuhkan pemadaman dilakukan petugas dengan menyemprotkan air menggunakan selang. Dalam hitungan menit, api yang sudah menjalar ke areal perkebunan berhasil dipadamkan.