Mohon tunggu...
R Naufal A
R Naufal A Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Politik 2021

Mahasiswa Ilmu Politik 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Relevansi Sila Pertama dalam Pancasila di Era Saat Ini

13 September 2021   19:13 Diperbarui: 13 September 2021   19:29 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila merupakan ideoogi terbuka yang  diharapkan mampu  mengikuti  kemajuan zaman,  bersifat dinamis, dan dihasilkan dari kesepakatan masyarakat. Pancasila terlahir dari proses yang dari latar belakang yang beragam, mulai dari suku, agama, ras.  

Semua nilai-nilai dasar yang terdapat dalam kehidupan masyarakat tidak terlepas dari Pancasila. Pancasila juga wajib dijadikan pedoman dalam pertimbangan ketika menyelesaikan suatu masalah.

Pengubahan Bunyi yang Terdapat pada Sila Pertama

Berawal dari 22 Juni 1945 hari dimana disepakatinya Piagam Jakarta dalam sidang BPUPKI yang dipimpin langsung oleh Soekarno sebagai ketua. Maka lahirlah Pancasila dengan sila pertama yang berbunyi  "Ketuhanan, dengan kewajiban melaksanakan  syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya". 

Awalnya mereka semua  menerimanya sampai pada  waktu setelah pembacaan naskah proklamasi muncullah desas-desus adanya bentuk diskriminasi agama secara tidak langsung dari bunyi sila pertama itu. 

Melihat hal ini Bung Hatta tidak tinggal  diam, beliau berfikir kemungkinan terburuknya bisa sampai adanya perpecahan yang berujung pada pemisahan daerah atau beberapa daerah kembali diambil alih oleh Belanda apabila dalam waktu dekat masalah ini tidak diselesaikan. 

Maka Bung Hatta dan yang lainnya segera membahas hal itu pada sidang PPKI  yang dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1945. Sehingga sila pertama diubah menjadi "Ketuhanan yang maha esa".

Agama dan Pancasila

Sila pertama ini mencakup bermacam-macam agama yang ada di Indonesia sehingga bersifat universal. Agama dan Pancasila memiliki keterkaitan yang tidak dapat kita pisahkan. 

Walaupun terdapat banyak perdebatan terkait permasalahan relevansi agama di dalam Pancasila namun satu hal yang pasti, agama merupakan pedoman dari tuhan yang berfungsi sebagai pemberi petunjuk terhadap manusia. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Pancasila juga merupakan pedoman dalam berbangsa dan bernegara. Sehingga terdapat kesamaan fungsi antara agama dan pancasila.

Sila Pertama yang tercipta dalam keadaan sadar dalam proses pembuatannya, sehingga mengikat rasa persatuan dan kesatuan. Begitupun agama dan Pancasila, keduanya mempunyai prinsip yang sama sehingga bersifat mengikat. Baik secara hukum atau norma yang berlaku di masyarakat. 

Agama menyumbangkan beberapa hukum yang terdapat di Indonesia, namun hukum agama yang diterapkan hanya menyangkut hubungan antar manusia saja dan tidak menerapkan hukum pidana. 

Dikarenakan dalam dalam menyelenggarakan kehidupan berbangsa dan bernegara harus menggunakan Pancasila, maka seharusnya dalam menetapkan suatu peraturan yang menjadi dasar sebuah negara sudah terkandung nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila.

Masih Relevan kah Penerapan Sila Pertama  dari Pancasila di Era Sekarang?

Berdasarkan perubahan yang terdapat pada sila pertama dapat disimpulkan bahwa Pancasila hasil dari proses pemikiran panjang para pahlawan terdahulu. Sehingga nilai yang terkandung di dalamnya sudah sesuai dengan Bangsa Indonesia namun pada saat ini pengaplikasiannya belum sesuai dengan yang diharapkan.

Konflik agama masih sering kita jumpai akhir-akhir ini di Indonesia baik konflik fisik maupun non fisik. Mulai dari penutupan rumah ibadah, perusakan simbol-simbol agama termasuk ke dalam konflik fisik dan seringkali kita jumpai di media sosial bermacam-macam konflik non fisik mulai dari menjelekkan antar agama,  antar organisasi, dan antar individu.

Bukankah agama mengajarkan kebaikan?

Bukankah Pancasila mengajarkan untuk saling bergotong-royong?

Lantas dimana bukti nyata dari kebaikan dan gotong royong itu?

Oleh sebab itu kita harus mulai bersatu dan mengamalkan sila yang pertama dengan saling menghormati dan tolong-menolong. Pancasila hanya sebuah aksara apabila tidak diterapkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Apabila penerapannya sudah semakin membaik maka akan semakin baik juga pemaknaan ideologi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun