Semakin canggihnya teknologi seorang auditor kerap dimanjakan dengan kemudahan dalam pengoprasiannya. Akan tetapi seorang auditor tetap wajib melakukan audit internal secara intensif. Teknologi akuntansi memang dirancang dengan akurat dan transparan supaya tidak ada resiko kecurangan dan sebagainya. Tetapi, resiko kecurangan hanya bisa dikendalikan oleh penggunannya. Bisa jadi, ada perubahan data saat pos, tugas auditor yaitu memastikan apakah data yang dimasukan ke sistem sesuai dengan prosedur yang berlaku atau tidak.
2. Meningkatkan pengetahuan sesuai perkembangan zaman
Seorang auditor harus mampu menguasai teknologi dan informasi terbaru di era revolusi industri 4.0 karena semakin luas wawasan dan kemampuan maka profesionalitasnya pun akan semakin meningkat. Salah satu cara auditor untuk mendapatkan pengetahuan teknologi dan informasi yaitu dengan melalui dunia pendidikan. Yakni dengan menjalani kuliah, karena saat kuliah calon auditor dilatih dan diasah kemampuan teknologi digitalnya. Dengan begitu setelah lulus dari kuliahnya maka seorang auditor sudah siap dan mudah terserap di dunia kerja yang diinginkan.
3. Pengembangan profesi (professional Development).
Meningkatkan kinerja profesi akuntan beserta program-program yang mendukung pengembangannya dengan cara melakukan latihan presentasi Online maupun tatap muka secara langsung serta mengevaluasi dampaknya terhadap kapabilitas profesi akuntan pada masa depan.
4. Meningkatkan kinerja organisasi
Di era revolusi industri 4,0 auditor memiliki tugas untuk memastikan bagaimana proses akuntansi di organisasi atau manajemen perusahaan itu berjalan dengan benar atau tidak. Dalam hal ini, auditor harus mampu menilai secara objektif dan memberikan rekomendasi langkah kepada manajemen. Selain itu, auditor juga harus mengoreksi seberapa efisien penggunaan sumber daya di level manajemen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H