Mohon tunggu...
Subroto Rapih
Subroto Rapih Mohon Tunggu... Dosen -

Go Ahead

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tema Ospek “Tuhan Membusuk”

3 September 2014   02:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:47 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sudah begitu liberal kah pemahaman tentang agama di Indonesia, hal itu lah yang langsung terfikirkan oleh saya saat mendengar ada acara ospek di sebuah kampus ternama dengan berlabel kan agama islam yang bertemakan “Tuhan Membusuk”. Setelah saya pastikan ternyata salah tidak salah dengar maupun tidak salah baca, ya benar ternyata memang frasa “Tuhan Membusuk” dijadikan tema dalam acara ospek tersebut. Seketika itu juga saya langsung mencari – cari informasi melalui media – media online mengenai hal tersebut, yang paling ingin saya ketahui adalah apa alasan yang membuat para panitia disana memilih frasa tersebut untuk dijadikan tema dalam acara ospek mereka.

Walaupun saya bukan ahli bahasa, ada baiknya Sebelum membahas mengenai alasan pemilihan frasa tersebut, kita pahami dahulu makna dari kata tersebut secara pemahaman umum. Frasa tersebut terdiri dari dua kata yaitu tuhan dan membusuk. Menurut swinburne, R.G. (1995)1 tuhan dapat diartikan sebagai dzat Mahakuasa dan asas dari suatu kepercayaan. Tuhan merupakan suatu kata yang merujuk kepada sesuatu yang diagungkan oleh umatnya, jika dalam agama saya yaitu Islam, tuhan disebut dengan Allah sesuatu yang menjadi permulaan dari segalanya dan sumber dari segalanya. Begitu pula dengan agama lain, menurut saya semua agama monotheisme baik itu agama Nasrani, Yahudi, Hindu, Budha mempunyai pemahaman yang sama mengenai Tuhan, yaitu sesuatu yang disembah, dan sumber dari segalanya. Selanjutnya adalah kata yang kedua yaitu membusuk. Membusuk sendiri dapat diartikan sebagai “menjadi busuk” dan busuk sendiri menurut KBBI dapat diartikan rusak dan berbau tidak sedap. Dari pemahaman sederhana diatas secara kasar frasa membusuk dapat diartikan secara kasar yaitu tuhan menjadi busuk. Terlepas dari apapun alasan pemilihan tema tersebut saya selaku orang awam yang tidak paham tentang ilmu lingusitik berpendapat bahwa hal tersebut sangat tidak pantas.

Dari beberapa media online yang saya baca, alasan pemilihan judul tema tersebut dilandasi oleh keprihatinan mahasiswa melihat realita yang ada saat ini, yaitu banyak kalangan menggunakan alsan agama untuk kepentingan politik dan untuk kepentingan lainnya 2. Mendengar pendapat itu saya sebagai orang awam masih tak habis fikir, bagaimana critanya dan bagaimana jalannya keburukan sifat manusia yang terjadi sekarang ini justru disimbolkan dengan frasa Tuhan Membusuk, Tuhan yang maha sempurna merupakan dzat yang maha suci sehingga menurut saya dengan alasan apapun penggunaan frasa tersebut merupakan bentuk penistaan terhadap Tuhan. Mungkin para mahasisiwa tersebut telah berfikir dengan matang dalam pemilihan tema tersebut dan mempunyai sejuta argumen pembelaan untuk membenarkan pemilihan frasa tersebut. Namun secara pribadi saya sebagai seorang muslim dengan tegas berpendapat bahwa frasa tersebut sangat tidak etis, dan jauh melenceng dari maksud dan tujuan awal mereka yaitu sindiran untuk tingkah laku masyarakat sekarang ini.


  1. . swinburne, R.G. (1995), "God", in Honderich, Ted, The Oxford Companion to Philosophy, Oxford: Oxford  University Press
  2. http://regional.kompas.com/read/2014/09/02/13151011/.Tuhan.Membusuk.Tema.Ospek.UIN.Surabaya.Dikecam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun