Mohon tunggu...
Raphael Matthew Imanuel
Raphael Matthew Imanuel Mohon Tunggu... Administrasi - Siswa Sma

Pelajar sma yang suka belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesantren Kilat Dalam Tiga Hari!!

18 November 2024   19:51 Diperbarui: 18 November 2024   19:53 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah menjalani hari yang panjang dengan berbagai aktivitas, kami mulai mempersiapkan penampilan seni untuk acara perpisahan di hari ketiga. Bersama teman-teman santri, kami berlatih hingga larut malam, mencoba menampilkan yang terbaik sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi atas kebersamaan yang telah terjalin. Dalam prosesnya, para santri dengan senang hati memperkenalkan dan mengajari kami berbagai alat musik tradisional yang belum pernah kami mainkan sebelumnya. Semangat kolaborasi dan persahabatan ini memberikan kesan mendalam dan menambah keakraban di antara kami.  

Hari Ketiga: Perpisahan yang Mengharukan

Hari terakhir di pesantren tiba, membawa perasaan campur aduk di antara kami. Ada kegembiraan karena berhasil menjalani tiga hari ini dengan baik, tetapi juga kesedihan karena harus berpisah dengan teman-teman santri yang sudah terasa seperti keluarga. Kami mempersembahkan penampilan seni bersama, sebuah simbol kebersamaan dan toleransi yang terjalin selama ekskursi ini.  

Acara ditutup dengan pidato dari Pak Kyai dan Pak Petrus, yang menekankan pentingnya menjalin silaturahmi antar umat beragama. Momen ini diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan dari pengalaman luar biasa ini.  

Refleksi Pribadi dan Harapan

Ekskursi ini memberikan pengalaman berharga tentang pentingnya toleransi dan menjaga silaturahmi antar umat beragama, terutama di tengah tantangan zaman. Melalui kegiatan ini, saya belajar bahwa keberagaman dapat menjadi kekuatan untuk mempersatukan, bukan memecah belah. Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk terus menjalin persatuan demi mencapai cita-cita besar, seperti Indonesia Emas 2045.  

Saya berharap acara seperti ini dapat terus dilanjutkan, tidak hanya untuk siswa Kolese Kanisius, tetapi juga bagi sekolah-sekolah lain. Dengan begitu, semangat toleransi dan kerukunan dapat semakin terjaga dan berkembang di kalangan kaum muda di seluruh Indonesia. Keberagaman adalah kekayaan, dan melalui persatuan, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik untuk negeri ini.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun