Mohon tunggu...
Raphael Matthew Imanuel
Raphael Matthew Imanuel Mohon Tunggu... Administrasi - Siswa Sma

Pelajar sma yang suka belajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemimpin yang Humoris

19 Mei 2023   20:53 Diperbarui: 19 Mei 2023   20:54 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Humor adalah salah satu topik yang paling menarik untuk diangkat dan dibahas oleh kita saat ini terutama dalam membicarakan pemimpin yang humoris. Pada saat ini tak jarang melihat pemimpin yang humoris terutama jika seorang pemimpin suatu negara yang menjadi pokok pembicaraan di dalam artikel ini. Indonesia telah dipimpin oleh berbagai macam orang orang hebat yang mampu memimpin negeri ini dan salah satunya adalah Presiden ke-4 Indonesia yaitu bapak Abdurrahman Wahid atau yang lebih sering dikenal sebagai Gus Dur. Gus Dur adalah sosok pemimpin yang humoris dan seringkali memberikan guyonan, namun dibalik sisi humorisnya Gus Dur yang seringkali memberikan guyonan, terdapat pesan - pesan yang disampaikan terutama kritikan yang secara tidak langsung beliau sampaikan melalui guyonannya. Kritikan yang beliau berikan, tidak diberikan secara langsung namun secara lebih halus namun tetap sesuai dengan konteks yang beliau ingin singgung.

Dalam artikel yang telah Pak Ari sampaikan terdapat kelebihan yang menonjol dalam pesan-pesan yang disampaikan mengenai pemimpin yang humoris yaitu Gus Dur Presiden ke-4 Indonesia. Artikel mengenai pemimpin yang humoris ini, memiliki isi yang sangat lengkap dengan memberikan gambaran umum seorang pemimpin yang humoris serta menggambarkan siapa sosok yang dimaksud, yaitu Gus Dur dan bagaimana beliau berperilaku dengan memberikan contoh-contoh dari kejadian - kejadian yang telah beliau lakukan sebagai gambaran menjadi pemimpin yang humoris. Artikel ini juga terjamin validitasnya sesuai dengan data yang ada tanpa melebih-lebihkan ataupun mengurangi data yang didapatkan atau secara tidak langsung dapat disimpulkan bahwa data yang disajikan dalam artikel ini sesuai dengan fakta dan kenyataan yang ada .

Artikel mengenai Gus Dur sebagai pemimpin humoris, memiliki kelebihan yang sangat baik dan menonjol, namun tidak liput dari kesalahan-kesalahan ataupun kekurangan - kekurangan yang disajikan dalam artikel ini. Walau pembahasan mengenai Gus Dur sebagai pemimpin yang humoris sangatlah menarik untuk disampaikan akan tetapi topik ini bersifat cukup sensitif untuk dibahas, seperti yang disajikan di dalam artikel bahwa terdapat orang-orang yang mencoba untuk menuliskan guyonan-guyonan yang berisikan kritik yang telah dibuat oleh Gus Dur, namun ia harus berurusan dengan pihak polisi dikarenakan adanya pihak - pihak yang menjadi pro maupun kontra dikarenakan kritik bersifat sensitif dan tidak sembarangan untuk disampaikan ke publik karena tidak semua orang dapat menerima kritikan tersebut.

Menurut  pendapat saya melalui pandangan-pandangan saya setelah membaca artikel yang dituliskan oleh Pak Ari saya merasa kagum bahwa Pak Ari berani untuk menuliskan artikel mengenai pemimpin yang humoris dengan gaya kritiknya melalui guyonan dan tetap sesuai dengan konteks pembahasan yang ingin disampaikan. Pak Ari menuliskan artikel ini dengan sumber yang valid dan kuat untuk dijadikan sebagai data - data yang sesuai dengan fakta di dalam artikel yang beliau tulis. Pemilihan kata yang tepat tanpa melebih - lebihkan atau mengurangi fakta yang ada menjadi kunci dari artikel yang berkualitas serta tidak membuat pihak - pihak lainnya tersinggung, namun sangat disarankan untuk tidak membuka opini yang bersifat menekan ataupun menyudutkan pihak mana pun.

Sangat penting sekali untuk kita mengenal teks anekdot sebelum membuatnya. Teks anekdot adalah sebuah cerita pendek yang biasanya mengandung elemen humor dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sebuah anekdot, terdapat narasi yang menggambarkan suatu kejadian atau situasi yang unik atau menarik. Biasanya, anekdot ditulis dengan gaya bahasa yang ringan dan informal, menggunakan kata-kata yang mengundang tawa atau senyum serta mudah untuk dipahami. Karakteristik lain dari teks anekdot adalah kejadian yang dijelaskan secara singkat dan padat, fokus pada momen atau kejadian yang mengandung kejutan atau kontradiksi, dan memberikan pelajaran atau pesan yang dapat diambil dari cerita tersebut. Anekdot sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari untuk menyampaikan suatu pengalaman atau menarik perhatian pendengar dengan cara yang santai dan menghibur.

Setelah kita mengenal teks anekdot lebih dalam, dapat dipastikan bahwa teks anekdot yang baik adalah teks anekdot yang sesuai dengan karakteristiknya dan sangat penting untuk diperhatikan dengan baik dalam pembuatan teks anekdot, dan inilah contoh teks anekdot yang baik :

Di suatu siang, ada dua bocah yang sedang bercanda di bawah pohon rindang, Bagus dan Anton.

Bagus: "Anton, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?"

Anton: " Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur Saat tidur, orang, kan, lupa."

Bagus: "Hahahaha, lucu, tapi jawabanmu salah."

Anton: "Hmm, kursi apa dong?"

Bagus: "Jawabannya adalah kursi jabatan!"

Anton: "Lho, kok begitu?"

Bagus: "Jelas lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi jabatan, banyak calon berjanji macam-macam. Tetapi setelah duduk di kursi itu, mereka lupa ingatan soal janji-janjinya!"

Anton: "Hahahahaha betul juga."

Sumber: Teks Anekdot oleh Millah Af'idah dan Silvia Sri Asmarani

Dari analisis saya, teks anekdot tersebut cukup baik dengan mengedepankan fungsi dominannya untuk menghibur serta menggunakan kata yang ringan dan mudah untuk dimengerti. Dengan begitu, pembaca ataupun pendengar dapat dengan mudah mengerti pesan yang disampaikan dari teks anekdot tersebut dan merasa terhibur oleh karena humor yang diberikan di dalamnya. Selain itu walau dituliskan dalam kalimat yang singkat, pesan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca dan pendengar dapat tersampaikan dengan sangat baik. 

Setelah saya membaca teks anekdot ini saya merasa bahwa hal ini sangatlah relevan dengan kondisi politik yang sedang terjadi, banyak sekali orang - orang yang dengan mudahnya menyebutkan janji - janji manis agar dapat menduduki jabatan yang diinginkan, namun setelah terpilih janji - janji manis tersebut hanya menjadi bualan belaka yang tidak terealisasikan. Sikap tidak jujur serta hilangnya kepercayaan terhadap politisi pun terjadi dikarenakan hal tersebut, oleh sebab itu pentingnya masyarakat dalam berpikir serta memilih pemimpin yang baik dan selalu menepati janjinya. Orang yang menepati janjinya adalah orang yang jujur dan dapat dipercaya.

Dalam pembuatan teks anekdot sangatlah penting untuk memberikan pesan yang baik untuk disampaikan, namun kita juga harus tetap memperhatikan fungsi dominan teks anekdot yaitu untuk menghibur. Perlu diketahui lebih dalam, fungsi dominan pada teks anekdot adalah menghibur pembaca atau pendengar. Teks anekdot diciptakan dengan tujuan membuat orang tertawa, senang, atau terhibur. Melalui penggunaan elemen humor, ironi, atau kejadian yang unik, anekdot mampu menghasilkan efek positif yang membuat orang terhibur dan merasa terhubung dengan cerita yang disampaikan. Fungsi hiburan dalam anekdot sangat penting, karena dapat mengurangi stres, meningkatkan mood, dan menciptakan ikatan emosional antara pembaca atau pendengar dengan pencerita. Selain itu, melalui kejadian yang dikisahkan dalam anekdot, pembaca atau pendengar juga dapat belajar atau mengambil pesan dari cerita yang disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan menggugah tawa.

Kesimpulan dari artikel, adalah bahwa humor dalam kepemimpinan, seperti yang ditunjukkan oleh Presiden ke-4 Indonesia, Gus Dur, memiliki kelebihan dalam menyampaikan pesan kritis dengan cara yang humoris. Artikel tersebut memberikan gambaran lengkap tentang kepemimpinan yang humoris, dengan contoh-contoh konkret dari tindakan Gus Dur sebagai pemimpin yang humoris. Meskipun artikel ini memiliki validitas yang baik dan data yang sesuai, penting untuk memperhatikan sensitivitas dalam menyampaikan kritik melalui humor, karena dapat menimbulkan pro dan kontra serta potensi kontroversi. Penulis artikel tersebut dinilai berani dalam menyampaikan pandangannya, dengan gaya kritik melalui guyonan yang tetap mempertimbangkan konteks dan memilih kata-kata yang tepat. Namun, penting juga untuk menghindari opini yang bersifat menekan atau menyudutkan pihak lain. Selain itu sebagai saran kepada penulis bahwa pentingnya menjaga karakteristik teks anekdot serta fungsi dominannya yaitu untuk menghibur para pembaca atau pendengarnya agar teks anekdot yang dibuat sangatlah baik. (YK/35)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun