Mohon tunggu...
Raphael Matthew Imanuel
Raphael Matthew Imanuel Mohon Tunggu... Administrasi - Siswa Sma

Pelajar sma yang suka belajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemimpin yang Humoris

19 Mei 2023   20:53 Diperbarui: 19 Mei 2023   20:54 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagus: "Jawabannya adalah kursi jabatan!"

Anton: "Lho, kok begitu?"

Bagus: "Jelas lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi jabatan, banyak calon berjanji macam-macam. Tetapi setelah duduk di kursi itu, mereka lupa ingatan soal janji-janjinya!"

Anton: "Hahahahaha betul juga."

Sumber: Teks Anekdot oleh Millah Af'idah dan Silvia Sri Asmarani

Dari analisis saya, teks anekdot tersebut cukup baik dengan mengedepankan fungsi dominannya untuk menghibur serta menggunakan kata yang ringan dan mudah untuk dimengerti. Dengan begitu, pembaca ataupun pendengar dapat dengan mudah mengerti pesan yang disampaikan dari teks anekdot tersebut dan merasa terhibur oleh karena humor yang diberikan di dalamnya. Selain itu walau dituliskan dalam kalimat yang singkat, pesan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca dan pendengar dapat tersampaikan dengan sangat baik. 

Setelah saya membaca teks anekdot ini saya merasa bahwa hal ini sangatlah relevan dengan kondisi politik yang sedang terjadi, banyak sekali orang - orang yang dengan mudahnya menyebutkan janji - janji manis agar dapat menduduki jabatan yang diinginkan, namun setelah terpilih janji - janji manis tersebut hanya menjadi bualan belaka yang tidak terealisasikan. Sikap tidak jujur serta hilangnya kepercayaan terhadap politisi pun terjadi dikarenakan hal tersebut, oleh sebab itu pentingnya masyarakat dalam berpikir serta memilih pemimpin yang baik dan selalu menepati janjinya. Orang yang menepati janjinya adalah orang yang jujur dan dapat dipercaya.

Dalam pembuatan teks anekdot sangatlah penting untuk memberikan pesan yang baik untuk disampaikan, namun kita juga harus tetap memperhatikan fungsi dominan teks anekdot yaitu untuk menghibur. Perlu diketahui lebih dalam, fungsi dominan pada teks anekdot adalah menghibur pembaca atau pendengar. Teks anekdot diciptakan dengan tujuan membuat orang tertawa, senang, atau terhibur. Melalui penggunaan elemen humor, ironi, atau kejadian yang unik, anekdot mampu menghasilkan efek positif yang membuat orang terhibur dan merasa terhubung dengan cerita yang disampaikan. Fungsi hiburan dalam anekdot sangat penting, karena dapat mengurangi stres, meningkatkan mood, dan menciptakan ikatan emosional antara pembaca atau pendengar dengan pencerita. Selain itu, melalui kejadian yang dikisahkan dalam anekdot, pembaca atau pendengar juga dapat belajar atau mengambil pesan dari cerita yang disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan menggugah tawa.

Kesimpulan dari artikel, adalah bahwa humor dalam kepemimpinan, seperti yang ditunjukkan oleh Presiden ke-4 Indonesia, Gus Dur, memiliki kelebihan dalam menyampaikan pesan kritis dengan cara yang humoris. Artikel tersebut memberikan gambaran lengkap tentang kepemimpinan yang humoris, dengan contoh-contoh konkret dari tindakan Gus Dur sebagai pemimpin yang humoris. Meskipun artikel ini memiliki validitas yang baik dan data yang sesuai, penting untuk memperhatikan sensitivitas dalam menyampaikan kritik melalui humor, karena dapat menimbulkan pro dan kontra serta potensi kontroversi. Penulis artikel tersebut dinilai berani dalam menyampaikan pandangannya, dengan gaya kritik melalui guyonan yang tetap mempertimbangkan konteks dan memilih kata-kata yang tepat. Namun, penting juga untuk menghindari opini yang bersifat menekan atau menyudutkan pihak lain. Selain itu sebagai saran kepada penulis bahwa pentingnya menjaga karakteristik teks anekdot serta fungsi dominannya yaitu untuk menghibur para pembaca atau pendengarnya agar teks anekdot yang dibuat sangatlah baik. (YK/35)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun