Mohon tunggu...
Raphael Pascal Dyandra
Raphael Pascal Dyandra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Seorang Pelajar

Sepeda, audio, kopi, fotografi, apa ajalah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fotografi, Dokumentasi, dan Canilens

18 September 2024   22:17 Diperbarui: 18 September 2024   22:42 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kanisius dan Canilens

Kolese Kanisius adalah institusi pendidikan yang mengedepankan kompetensi akademik dan tentunya kompetensi non-akademik. Tiap peserta didik didorong untuk memiliki kompetensi non-akademik lewat kegiatan-kegiatan sekolah, seperti, perlombaan dan kepanitiaan. Canisius College Cup, Canisius Expo, Ragamuda, dan kegiatan lainnya adalah contoh dari kegiatan besar yang membuka kesempatan bagi para peserta didik untuk mengolah kompetensi mereka, terutama bagi mereka yang memiliki minat di bidang fotografi.

Berdiri sejak 1981, komunitas Canilens menjadi sarana siswa Kanisius atau dengan sapaan Kanisian dalam menyalurkan hobi mereka dalam bidang fotografi maupun videografi. Tidak jarang komunitas ini ditugaskan dalam berbagai acara-acara sekolah untuk mendokumentasikan acara.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Mengapa Fotografi dan Dokumentasi?

Filosofi menangkap dan membekukan waktu sudah menjadi patokan dari seni fotografi. Momen yang ditangkap oleh kamera dan disimpan di kartu memori adalah momen yang saat itu tepat lewat di depan rangkaian elemen-elemen lensa. Hal ini yang akhirnya mendorong saya untuk terjun ke dalam dunia fotografi.

Sebagai siswa SMA, dokumentasi adalah sarana paling dekat dan mudah untuk dipelajari di tengah padatnya sekolah. Memang tugas dari seksi dokumentasi memang terlihat mudah, bawa kamera ke lapangan, pasang mode auto, jepret sana-sini, kemudian diterbitkan atau disebarluaskan. Namun nyatanya, perlu teknik dan prinsip yang pas untuk mendapatkan foto-foto yang baik. Bagi saya, prinsip dari foto dokumentasi adalah cerita dan momen apa yang mau diambil dari tiap bingkai foto. Sehingga tiap foto memiliki makna dan arti yang mendalam serta memiliki nilai seni tersendiri.

Diri saya yang saat ini bukanlah bawaan dari lahir, melainkan dari seluruh dinamika dan pengalaman yang telah dilewati. Ratusan hingga puluhan ribu foto yang tersimpan dan ratusan jam di depan komputer untuk menyortir dan mengubah foto menjadi bukti perjalanan dalam fotografi. Belajar sabar saat dilemparkan pesan singkat untuk segera mengunggah foto, lama-kelamaan menjadi kesenangan sendiri bagi saya.

Saya bersyukur menjadi seorang Kanisian dan ikut komunitas Canilens. Melalui keterlibatan saya dalam Canilens, saya didorong untuk terus belajar dan mengeksplor sudut pandang yang berbeda terutama dalam bidang fotografi. Bertemu dengan orang baru, melatih, dan mengembangkan diri lewat tugas kepanitiaan juga salah satu sarana saya untuk belajar mengelola emosi dan pikiran. Sabar, konsistensi, dan insting dilatih saat menjadi seksi dokumentasi. Bagi yang masih merintis dan belajar motret, pesan saya adalah tetap eksplor dan coba semua teknik dan aliran fotografi.

SALAM BUNGKUS!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun