Biografi Badiuzzaman Sa'id Nursi
Badiuzzaman Sa'id Nursi lahir pada tahun 1877 di sebuah desa bernama Nurs, di provinsi Bitlis, wilayah Timur Laut Turki. Ia dikenal sebagai salah satu ulama besar dan pemikir Islam yang paling berpengaruh di abad ke-20, khususnya dalam menghadapi tantangan sekulerisme dan modernitas yang semakin berkembang di Turki.
Sa'id Nursi mengenyam pendidikan agama yang mendalam sejak kecil. Ia belajar dari berbagai guru di wilayahnya dan menguasai berbagai disiplin ilmu, termasuk tafsir, hadis, dan filsafat. Pada usia yang sangat muda, Nursi telah menunjukkan kejeniusan luar biasa dan dikenal sebagai seorang yang sangat cerdas, bahkan mendapatkan julukan "Badiuzzaman" yang berarti "Keajaiban Zaman".
Pada masa mudanya, ia juga mulai mengembangkan pemikirannya yang sangat kritis terhadap kondisi masyarakat, terutama terhadap tantangan yang dihadapi umat Islam akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan pengaruh luar, terutama dari Barat. Namun, perjalanan hidup Nursi tidaklah mudah, karena ia harus menghadapi tekanan politik dan sosial yang berat, terutama setelah pembentukan Republik Turki di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Atatrk pada 1923.
Atatrk mengimplementasikan kebijakan sekuler yang menanggalkan peran agama dalam kehidupan negara, bahkan menghapuskan kekhalifahan Ottoman dan memperkenalkan hukum-hukum sekuler yang berupaya memisahkan agama dari kehidupan publik. Kebijakan ini memicu penentangan dari banyak kalangan, termasuk Badiuzzaman Sa'id Nursi.
Pemikiran Badiuzzaman Sa'id Nursi
Pemikiran Sa'id Nursi sangat dipengaruhi oleh pengalamannya dalam menghadapi perubahan zaman yang sangat cepat dan keras, terutama pada masa transisi antara kekhalifahan Utsmaniyah dan Republik Turki. Dalam menghadapi sekulerisme yang tengah menggerus identitas Islam di Turki, Nursi mengembangkan pendekatan baru yang dapat menghubungkan Islam dengan modernitas.
Salah satu aspek utama dalam pemikiran Nursi adalah pembaharuan pemahaman terhadap Islam yang bersifat rasional dan ilmiah. Nursi percaya bahwa agama Islam tidak hanya relevan dengan kehidupan umat Islam di masa lalu, tetapi juga dapat memberikan jawaban atas tantangan zaman modern yang semakin kompleks. Ia berusaha menghubungkan prinsip-prinsip ajaran Islam dengan ilmu pengetahuan modern, dan dengan demikian menegaskan bahwa keduanya tidak saling bertentangan.
Pada dasarnya, Nursi menekankan pentingnya pencerahan spiritual dalam menghadapi tantangan dunia modern. Ia memperkenalkan konsep-konsep seperti "ilm al-yaqin" (ilmu yang pasti) dan "haqq al-yaqin" (kebenaran yang pasti), yang bertujuan untuk menggugah umat Islam agar melihat kehidupan dunia ini melalui lensa wahyu dan pencarian ilmu yang sahih.
Salah satu karya monumental Sa'id Nursi adalah Risalah An-Nur, yang merupakan kumpulan risalah yang berisi tafsiran dan penjelasan mengenai berbagai ayat Al-Qur'an. Risalah ini memiliki tujuan besar untuk membangkitkan kesadaran umat Islam akan pentingnya menghidupkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, serta untuk melawan pengaruh sekulerisme yang semakin mendalam di Turki.