Seingatku dulu kamu itu orang paling peduli
Ibarat cahaya, kau terus menyelinap mengusir gelap yang ingin menguasai
Ibarat hujan, kau terus mengguyur supaya matahari tak lagi menyombongkan diri
Seingatku dulu kamu paling mengerti
Si paling ahli membaca raut wajah dan pandai menyumbat aliran air mata
Bahkan dulu kamu adalah yang paling setia yang selalu ada bahkan saat terluka
Aku adalah bintang redup yang kau pilih diantara bintang yang paling berkilau
Kau yang paling percaya bahwa aku bisa bercahaya
Sayangnya... semua itu adalah bayang-bayang dari ingatan
Mungkin bagimu kita tak lebih dari sekedar kenangan
Tak perlu kau susah menanyakan apa aku terluka
Tanpa itu pun, luka sudah menjadi bagian dari rupa
Sialnya, luka ini akan selalu kubawa, selama namamu masih melekat di dada
Â
Food Junction,
UPH Karawaci, Tangerang
Selasa, 19 Juni 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H