Mohon tunggu...
BANYU BIRU
BANYU BIRU Mohon Tunggu... Guru - Guru | Pecandu Fiksi

Orang yang benar-benar bisa merendahkanmu adalah dirimu sendiri. Fokus pada apa yang kamu mulai. Jangan berhenti, selesaikan pertandinganmu.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Novel Oneira Crushe and Ares Eyes Cube

21 Oktober 2023   15:38 Diperbarui: 21 Oktober 2023   15:43 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Blurb

Amelia tak pernah berpikir jauh ketika ia menuliskan keinginan terbesarnya, menjadi putri duyung. Ketidaksempurnaan kakinya membuat Amelia merasa memiliki kesamaan dengan putri duyung.

Amelia ingin menjadi secantik dan seindah putri duyung. Meski terdengar konyol, baginya mimpi itu yang membuatnya bertahan dari olokan dan ejekan atas kondisinya.

Sampai ketika ia bertemu seorang lelaki misterius dan mengalami perjalanan luar biasa sampai ke Mermaitopia. Tak habis keheranannya pada tempat itu, Amelie mendapatkan kejutan tentang identitasnya. Siapa sebenarnya Amelie? Lalu apa hubungannya dengan perang besar di Mermaitopia sepuluh tahun lalu?

Ulasan
Petualangan seru ke Mermaitopia bareng Amelie Smith alias Oneira Chruse.

Amelie Smith ingin sekali menjadi putri duyung. Ia percaya kalau putri duyung memiliki makna keajaiban. Ia memiliki kesamaan dengan putri duyung karena sindrom duyung yang dideritanya membuat kedua kakinya menempel sehingga tampak seperti ekor duyung. Perbedaanya, Amelie tidak bisa berjalan apa lagi berenang.

Amelie tinggal di rumah asuh milik Mrs. Raffles dan tinggal bersama 9 anak asuh yang lainnya. Amallie yang hampir menginjak usia 10 tahun selalu dirundung oleh salah seorang dari mereka bernama Tom Wildblood. Ini membuat Amelie terlihat sangat kuat, tetapi di satu sisi semakin rapuh.

Kemudian, pertemuan Amelie dengan sosok pria misterius mengubah segalanya. Pertemuan dengan pria itu membuat Amelie penasaran akan asal-usulnya.

Sama dengan Amelie, aku punya ketertarikan tersendiri sama makhluk mitologi yang satu ini. Duyung. Tanpa pikir panjang, ketika aku melihat sampul novel ini di Ipusnas, aku langsung putuskan buat baca. Aku akhirnya ikut serta Amelie untuk memecahkan teka-teki asal-usulnya dan berpetualang di dunia Mermaitopia. Kita akan lihat bagaimana kehidupan para duyung di daratan dan juga menyelam ke dalam istana di dasar lautan.

Tokoh di dalam novel ini didominasi oleh perempuan baik protagonis maupun antagonis. Laki-laki hanya peran pendukung saja. Meskipun ada Sebastian Ruby dan ketiga anak kembarnya, mereka tidak begitu berperan besar pada cerita selain membawa Amalie ke rumahnya. Setelah itu, Amalie lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak perempuan Sebastian bernama Camilie. Aku kurang tahu pasti alasannya, apakah ada pesan yang tertentu yang ingin disampaikan entahlah.

Di awal-awal, cerita akan berfokus pada proses adaptasi Amalie di dunia barunya. Ia diperkenalkan semua yang berkaitan dengan transportasi, alat komunikasi, gaya hidup dan juga beberapa kebiasaan para duyung. Nah, menariknya selama proses adaptasi tersebut, ternyata benda-benda yang muncul berperan penting di dalam cerita seiring berjalannya alur menuju klimaks. Itu yang membuat aku puas dengan cerita ini. Enggak sia-sia kita mengikuti cerita karena akhirnya kita ngerti kegunaan benda-benda yang diperkenalkan tepat pada waktunya. Contohnya ramuan penawar apabila duyung terkena sihir hitam. Para duyung jelas menganggap ramuan ini enggak begitu berguna karena para duyung kebal dengan sihir hitam. Ternyata pada akhirnya dibutuhkan untuk mengungkap kasus pencurian yang terjadi di istana bawah laut.

Oh iya, para duyung lebih banyak tinggal di daratan juga menurutku unik. Bahkan mereka yang memilih tetap tinggal di air mereka sebut duyung primitif. Agak lucu, tetapi ada alasan yang bisa diterima pembaca. Kehidupan di darat  yang mereka bangun bagi adalah peradaban yang lebih modern.

Seandainya novel ini masih punya lanjutan, aku akan menunggu Amalie tumbuh dewasa dan menjadi penguasa Dimensi Multitopia dan berperang di medan wartopia. Aku agak kurang puas kalau dia harus kembali ke dunia manusia walau di sisi lain aku tetap penasaran dengan kehidupan Amalie setelahnya. Bagaimana dengan Tom Wildblood dan Sara yang memiliki kemampuan mengendalikan api. Mungkinkah mereka bukan manusia biasa seperti Amalie? atau jangan-jangan Mrs. Raffles juga bukan manusia biasa, dan menyimpan rahasia besar yang belum terungkap di novel ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun