Seluruh peserta rapat terdiam.
"Baiklah, daripada kita ribut, aku harus pastikan kalian sudah siap." Kursi melihat ke arah teko dan anak-anaknya para gelas.
"Kami sudah siap dengan minuman di dalam perutku, dan anak-anakku sudah dimandikan bersih agar nyaman digunakan," kata Sang Teko mantap.
"Aku dan sahabatku magic com juga sudah siap untuk menghidangkan nasi," ucap Ceting sambil memainkan mata kepada magic com.
"Hm, bagaimana dengan lauk dan sayuran?"
"Siap! Aman, Pak," jawab piring ikan dan mangkuk wadah sayur serempak.
Kursi menaikkan alis, ia tampak berpikir. Melihat itu, semua peralatan makan ikut bingung.
"Maaf, Pak, apakah masih ada yang kurang?" tanya salah satu gelas memberanikan diri.
"Hem. Iya, sepertinya kita melupakan sesuatu."
Alat-alat makan saling pandang. Mereka sama-sama buntu.
"Ah, saya ingat." Meja menghentak sehingga semua peralatan makan yang berdiri di atasnya melompat kaget. Seluruh peserta baru sadar bahwa tepat di bawah pijakan mereka ada meja yang sedari tadi diam. Sang Kursi tak kalah terkejutnya, hanya ia lebih mudah untuk menenangkan dirinya kembali.