Membahas tentang toleransi beragama berarti berbicara tentang cara menghargai perbedaan, bukan hanya dari segi agama akan tetapi dari berbagai sudut pandang. Seperti menghargai perbedaan fisik, bahas, tradisi, perbedaan pendapat dan semua perbedaan yang ada.
 Toleransi beragama memiliki pengertian yang sangat luas, yakni berarti pemahaman, baik itu memahami diri, sabar, memahami pendapat orang lain, berhati lapang, saling menghargai dan menyayangi serta menghargai pendapat Orang yang berbeda-beda.  Sedangkan dalam KBBI (Kamus besar bahasa Indonesia) toleransi dimaknai sebagai sifat atau sikap menghargai, membiarkan, membolehkan dan pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kelakuan, kebiasaan dan sebagainya) yang bertentangan atau berbeda dari pendirian sendiri.
 Dalam kehidupan ada bermacam-macam agama, suku, ras, dan golongan yang tentunya harus memiliki toleransi. Toleransi menjadi suatu hal penting dalam  agama, karena dengan adanya toleransi setiap orang bisa memahami dan menghargai berbagai perbedaan, sehingga setiap orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda bisa merasa aman dan damai.
 Toleransi beragama dapat dibagi dalam enam indikator, yakni: Pertama,  saling menerima keberadaan umat beragama lain. Dua, mengerti kebutuhan beragama lain. Ketiga, percaya dan tidak saling mencurigai antar sesama umat. Empat, ada kemauan untuk tumbuh dan berkembang bersama. Kelima, rela berkorban untuk kebaikan bersama. Terakhir yaitu keenam, mengedepankan nilai-nilai ajaran universal agama (kejujuran, kedamaian, menghormati, taat pada pimpinan/ pemerintah).
 Akan tetapi dalam suatu bangsa, itu memiliki beragam agama mulai dari agama Islam, Hindu, Buddha, protestan, Kristen, Konghucu, dan bahkan ada yang Atheis (tidak memiliki agama). Contohnya di Indonesia itu ada 6 agama, dan mayoritas agamanya adalah Islam. Sedangkan 5 agama lainnya dianggap minoritas. Dan dari perbedaan antara mayoritas dan minoritas inilah yang sering menimbulkan konflik, sehingga membuat keadaan suatu agama atau penganut agama merasa tidak aman dan kurangnya rasa perdamaian.
 Oleh sebab itu, dalam mengatasi perbedaan perlu adanya generasi beragama. Generasi yang memiliki sikap dan memahami arti dari sebuah toleransi, sehingga dapat menciptakan kedamaian di tengah-tengah perbedaan yang ada. Kemudian dengan membentuk perdamaian antar sesama manusia bisa menumbuhkan rasa saling menghargai (toleransi) terhadap setiap perbedaan yang ada, bukan hanya dari segi perbedaan agama akan tetapi juga dari segi kebiasaan, pandang dan pendapat, serta perbedaan ras, suku, budaya, dan lainnya.
  Dalam Al Qur'an pun sudah dijelaskan tentang saling menghargai perbedaan agama, yaitu tercantum dalam Qur'an Surah Al-Hujurat ayat 13.
Â
Terjemahan: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal... (Q.s Al-Hujurat:13).
 Dari ayat di atas, menjelaskan tentang bagaimana perbedaan itu diciptakan, sebagai upaya untuk saling mengenal, menghargai dan menyayangi, itulah yang disebut sebagai toleransi. Wujud dari Perdamaian di balik beragamnya perbedaan yang ada.
  Jadi, dapat disimpulkan bahwa toleransi beragama adalah wujud dari perdamaian terhadap banyaknya perbedaan, yang ditandai dengan saling menghargai berbagai perbedaan agama, suku, ras, tradisi, kebiasaan dan pandangan orang, baik terhadap kelompok mayoritas maupun minoritas. Dan itu sama-sama harus saling menghargai dan tentunya harus memiliki sikap atau sifat toleransi yang tinggi, sehingga kehidupan dalam perbedaan bisa terasa damai.