[Resensi] Re: dan peRempuan

IDENTITAS BUKU

Judul buku: Re : dan peRempuan

Penulis: Maman Suherman

Penerbit: KPG

Jumlah halaman: 340

Cetakan: 2021

REVIEW BUKU

Awal membeli novel ini karena tertarik oleh review salah seorang teman kuliah dulu. Tampaknya cerita yang disajikan menarik dan berbeda dari genre khususnya novel yang biasa saya baca. Berselang lama, bersama teman saya itu, saya memutuskan untuk membeli novel ini, tanpa mempertimbangkan apakah saya suka genrenya atau tidak.

Lewat novel ini, pembaca diajak untuk menilik kehidupan dunia prostitusi yang kejam dan paling kelam. Dunia yang seringkali dipandang sebelah mata dan memiliki stigma buruk. Tidak hanya membahas tentang kehidupan tunasusila yang mendapatkan pundi-pundi hasil dari menjajakan tubuhnya, tetapi juga tentang politisasi mucikari terhadap budaknya,  penyiksaan, dan kekerasan. Saya benar-benar tak bisa membayangkan bagaimana rasanya tubuh yang dijajah sedemikian kejam begitu.

Sejak awal, pembaca akan disajikan dengan kejadian yang sangat mengenaskan dan kental akan penjelasan dunia prostitusi yang mungkin bagi kebanyakan orang tidak lagi asing terdengar di telinga. Jujur, saya yang tidak begitu terpapar informasi mengenai dunia prostitusi, setelah membaca buku ini saya mejadi banyak mengetahui tentang istilah-istilah dalam prostitusi dan hal-hal yang berbau seksual itu.

Buku ini dikemas dengan dengan sangat apik penuh kesatiran, sarkas, dan ironi yang mengoyak hati para pembacanya. Lebih dari itu, karena cerita ini berangkat dari kisah nyata dan tak terbayangkan yang peristiwa dan praktik prostitusi seperti itu tentu telah ada sejak lama dan bahkan hingga sekarang.

Dalam sajiannya, penulis juga beberapa kali memberikan puisi-puisi sederhana yang epic. Jumlah halaman yang disajikan tidak terlalu banyak. Penulis juga ringkas dalam menceritakan kisah, tidak bertele-tele, terkesan mengalir, dan tidak terburu-buru. Membacanya juga tidak menimbulkan rasa bosan sebab penulis sangat bisa membuat benak pembaca berkecamuk. Tidak lupa pula banyak kritik-kritik sosial yang disinggung oleh penulis. Hal yang paling saya tidak dapat lupakan dari buku ini adalah bagian akhir cerita yang sungguh sangat mencengangkan dan luar biasa!

Di samping kapasitas penulis yang tentunya mumpuni dalam menulis buku dengan genre ini karena sesuai dengan bidang keilmuannya, beliau juga banyak memberikan informasi tambahan dari buku-buku rujukan mengenai kriminalitas dan seksualitas beserta pengarang/para ahli dan itu membuat saya cukup senang karena cerita yang diangkat berdasarkan riset yang dapat kita telusuri.

Dan yang menjadi tambahan, terdapat batasan usia (18+) dalam membaca buku ini karena memang penulis menyajikan cerita apa adanya, vulgar, dan blak-blakan, tetapi bukan itu poinnya. Poinnya adalah penulis mengajak pembaca untuk melihat dunia pelacuran dari sudut pandang yang berbeda.