Mohon tunggu...
Raodah Tul Ikhsan
Raodah Tul Ikhsan Mohon Tunggu... Lainnya - gloridae

Berharap tulisan dalam blog ini dapat menambah informasi yang dibutuhkan pembaca dan secara pribadi terus mengasah teknik menulis yang lebih baik bagi saya pribadi. Kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan. Sekian, terima kasih! Kalian bisa mengunjungi blogku di https://gloridae.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

[Resensi] Meditasi

22 Januari 2023   18:38 Diperbarui: 22 Januari 2023   18:39 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah itu aku mulai mencari buku tersebut dengan versi terjemahan dan aku menemukannya! Dengan judul “Meditasi” terbitan basa basi. Penuturan dan pandangan Marcus Aurelius dalam bukunya itu sangat relevan dengan dunia modern sekarang. Di mana kita masih sering merasa khawatir tentang banyak hal yang sebenarnya belum benar-benar terjadi.

Dalam buku karya Bang Henri itu aku mulai banyak mengetahui bahwa Marcus Aurelius sebagai seorang penganut ajaran filsafat stoa (tidak menggantungkan kebahagian pada hal-hal yang berada di luar kontrol/kendali kita).

Tidak hanya hubungannya dengan kehidupan sehari-hari, dalam buku tersebut Marcus Aurelius juga memberikan pandangannya tentang alam semesta dan ke-Tuhanan.

Walaupun buku ini hasil terjemahan, tetapi tidak menurunkan esensi dari apa yang ingin disampaikan oleh Marcus Aurelius. Tidak ada kalimat yang menurutku sulit untuk dipahami atau rancu karena hasil terjemahannya. Terima kasih kepada Mbak Nisa Khoiriah karena telah menerjemahkan buku ini dengan baik.

Meditasi, selalu menawarkan keindahan tersendiri dan perenungan. Ihwal itulah yang menjadikannya tetap dalam bacaan pilihan. Suatu diskursus yang ditawarkan Marcus Aurelius dalam menjalani kehidupan. Menariknya, tidak hanya perihal stoic-nya dia, akan tetapi Marcus juga memberikan sebuah manifesto tentang pentingnya peran ke-Tuhanan dalam perjalanan manusia.

Yang mungkin jarang tersirat dalam buku filsafat yang dibaca pada umumnya. Ya. Buku, apapun jenis dan genrenya. Sedikit banyak akan menambah bahkan banyak mengubah paradigma dan konsepsi pembacanya mengenai banyak hal dalam kehidupannya sendiri.

Membacanya membuat kita lebih berkontemplasi dalam memandang dan menjalankan kehidupan di dunia yang serba tidak pasti ini.

Untuk kalian yang penasaran, silakan baca dan menyelami pemikiran Marcus Aurelius dalam Meditasi.

Selamat bermeditasi!

Meskipun kau ditakdirkan hidup tiga ribu tahun, atau sepuluh kali lipatnya, ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang kehilangan hidup selain hidupnya sendiri, atau menjalani kehidupan selain yang ia kehilangan. Dengan demikian, hidup terlama dan paling sebentar sama saja. Momen saat ini sama bagi semuanya; jadi apa yang berlalu juga sama; dengan demikian, kehilangan hanyalah fragmen waktu belaka. Tidak ada yang bisa kehilangan masa lalu maupun masa depan. Bagaimana bisa seseorang kehilangan apa yang ia tidak miliki? (Marcus Aurelius)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun