Umat muslim serentak akan merayakan hari raya Idul Adha 1445 H / 2024 M pada hari Senin, 17 Juni 2024.
Oleh karena itu, pada minggu malam, 16 Juni 2024 umat muslim melakukan takbiran yang biasanya dimeriahkan dengan berbagai acara. Salah satu acara yang dinantikan adalah Gema Takbir Istimewa yang yang di dalamnya menampilkan beberapa pertunjukan dari berbagai muda-mudi mesjid yang ada di Yogyakarta. Acara ini digelar oleh masyarakat muhammadiyah yang berlokasi di jalan Jageran RW 08, Mantrijeron, Kota Yogyakarta.
Beberapa jalan-jalan besar di kota ini terasa agak lengang. Hal ini dikarenakan pagelaran gema takbir sangat mencuri perhatian masyarakat. Sehingga orang-orang berkumpul pada beberapa titik lokasi yang menggelar acara gema takbir. Kemeriahan ini mengundang berbagai lapisan masyarakat untuk turut hadir memeriahkan acara, mulai dari kalangan anak-anak, remaja, orang tua, dan tentunya para mahasiswa yang merayakan hari raya Idul Adha di kota Istimewa ini.
Dalam acara ini, disponsori oleh beberapa sponsor, salah satunya adalah LAZISMU. Di sini terdapat panggung yang berisi para juri (diantaranya ada juri  takbir, kreatifitas, dan akhlak) dan beberapa tamu undangan di belakangnya yang memenuhi panggung. Acara ini dipandu oleh dua orang Master Of Ceremony perempuan. Setiap acara-acara besar seperti ini, yang tak kalah ketinggalan adalah kameramen. Beberapa kameramen sibuk berpindah tempat mencari angel yang tepat untuk memotret setiap momen yang ditampilkan.
Setiap pertunjukan yang ditampilkan pasti menghadirkan drumband sebagai pengiringnya dan membawa miniatur sesuai tema yang ditampilkan sebagai opening-nya. Dalam salah satu penampilan, ada kafilah risna dan palestina dari remaja Islam mesjid Nurul Jannah yang memberikan penampilan dengan tema "Menyuarakan kesengsaraan anak Palestina". Â Penampilan ini memakai busana berwarna hijau cerah dan hitam disertai atribut 2 kipas berbentuk setengah lingkaran di tangan kanan dan kirinya untuk penari perempuan. Dalam penampilannya, selain menggemakan takbir allaahu akbar, allaahu akbar, laa ilaha illallaahualahuakbar, allaahuakbar walilllaahilhamd, juga menyuarakan aspirasi terhadap Palestina ditengah-tengah penampilan nya. kemudian menyanyikan mars muhammadiyah yang berjudul "Sang Surya".
Selain itu, ada penampilan dari muda-mudi mesjid Nurjannah. Muda-mudi ini mengenakan atribut kuning keemasan dan hitam dengan aksesoris dikepalanya dan kipas lipat berwarna merah sebagai properti yang dipakai oleh perempuan, dan properti payung oleh lelaki. Diawali dengan memberi salam dilanjut dengan penampilan tarian dan gema takbir diiringi drumband serta kibaran bendera muhammadiyyah, Indonesia, dan Palestina. Â Dilanjutkan menyanyikan lagu daerah dari Aceh yaitu lagu bungong Jeumpa, kemudian menampilkan tarian daerah dari Aceh yaitu tari saman. Dan ditutup dengan salam dan gema takbir sambil berjalan keluar panggung dan diiringi tepukan tangan yang riuh dari penonton.