Bergabung dengan kelompok dukungan atau berbicara dengan teman dekat juga bisa memberikan rasa lega dan pemahaman. Belajar menetapkan batasan yang sehat dengan orang tua dan orang lain adalah langkah penting untuk melindungi diri dari perilaku yang merusak. Mengembangkan rasa harga diri dan kemandirian adalah kunci untuk penyembuhan.Â
Temukan kegiatan yang membuat Anda merasa berharga dan percaya diri. Memaafkan tidak berarti melupakan atau menerima perilaku buruk, tetapi bisa menjadi langkah penting untuk melepaskan beban emosional dan melanjutkan hidup dengan lebih positif.
Dr. Aisah Dahlan, seorang pakar di bidang kesehatan mental dan seorang neuroparenting coach, memberikan beberapa panduan praktis untuk mengatasi pengaruh negatif dari toxic parents. Berikut adalah beberapa cara yang disarankan oleh Dr. Aisah Dahlan untuk menghadapi dan mengatasi toxic parents:
1. Mengenali dan Memahami Pola Perilaku:
Langkah pertama adalah mengenali perilaku toxic dari orang tua dan memahami dampaknya pada diri sendiri. Kesadaran ini penting agar bisa mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi situasi tersebut.
2. Menetapkan Batasan
Penting untuk menetapkan batasan yang jelas dengan orang tua yang toxic. Hal ini termasuk membatasi interaksi yang dapat memicu stres atau konflik, serta menegaskan hak untuk dihormati dan diperlakukan dengan baik.
3. Komunikasi Asertif
Dr. Aisah menyarankan untuk menggunakan komunikasi asertif saat berhadapan dengan orang tua yang toxic. Ini berarti menyampaikan perasaan dan kebutuhan dengan tegas namun tetap dengan cara yang hormat. Hindari berdebat atau reaksi emosional yang berlebihan.
4. Mengelola Emosi
Mengelola emosi sendiri sangat penting dalam menghadapi toxic parents. Teknik relaksasi, meditasi, atau teknik pernapasan dalam dapat membantu menjaga ketenangan dan mengurangi stres.