Mohon tunggu...
Ira Nuraeni
Ira Nuraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Program Studi Ilmu Komunikasi || 23107030051

Penulis adalah perempuan berdarah Sunda yang kini sedang menempuh studi di kota Pelajar.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Terlanjur Toxic Parents: Komunikasi Asertif dan Dukungan Emosional Menurut Dr. Aisah Dahlan

6 Juni 2024   22:34 Diperbarui: 7 Juni 2024   01:06 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bergabung dengan kelompok dukungan atau berbicara dengan teman dekat juga bisa memberikan rasa lega dan pemahaman. Belajar menetapkan batasan yang sehat dengan orang tua dan orang lain adalah langkah penting untuk melindungi diri dari perilaku yang merusak. Mengembangkan rasa harga diri dan kemandirian adalah kunci untuk penyembuhan. 

Temukan kegiatan yang membuat Anda merasa berharga dan percaya diri. Memaafkan tidak berarti melupakan atau menerima perilaku buruk, tetapi bisa menjadi langkah penting untuk melepaskan beban emosional dan melanjutkan hidup dengan lebih positif.

Dr. Aisah Dahlan, seorang pakar di bidang kesehatan mental dan seorang neuroparenting coach, memberikan beberapa panduan praktis untuk mengatasi pengaruh negatif dari toxic parents. Berikut adalah beberapa cara yang disarankan oleh Dr. Aisah Dahlan untuk menghadapi dan mengatasi toxic parents:

1. Mengenali dan Memahami Pola Perilaku:

Langkah pertama adalah mengenali perilaku toxic dari orang tua dan memahami dampaknya pada diri sendiri. Kesadaran ini penting agar bisa mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi situasi tersebut.

2. Menetapkan Batasan

Penting untuk menetapkan batasan yang jelas dengan orang tua yang toxic. Hal ini termasuk membatasi interaksi yang dapat memicu stres atau konflik, serta menegaskan hak untuk dihormati dan diperlakukan dengan baik.

3. Komunikasi Asertif

Dr. Aisah menyarankan untuk menggunakan komunikasi asertif saat berhadapan dengan orang tua yang toxic. Ini berarti menyampaikan perasaan dan kebutuhan dengan tegas namun tetap dengan cara yang hormat. Hindari berdebat atau reaksi emosional yang berlebihan.

4. Mengelola Emosi

Mengelola emosi sendiri sangat penting dalam menghadapi toxic parents. Teknik relaksasi, meditasi, atau teknik pernapasan dalam dapat membantu menjaga ketenangan dan mengurangi stres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun