Pokdarwis, singkatan dari Pokok Pikiran Kerja Sama Pariwisata Desa, adalah sebuah lembaga yang bertujuan untuk mengembangkan potensi pariwisata di desa. Pokdarwis berperan penting dalam mempromosikan dan mengelola pariwisata di tingkat desa, serta menjaga keberlanjutan dan pelestarian warisan budaya serta alam di daerah tersebut.
Namun, masih banyak desa-desa di berbagai negara yang belum memiliki Pokdarwis atau menghadapi permasalahan dalam pendirian dan pengembangannya. Tidak adanya Pokdarwis pada desa dapat menyebabkan beberapa permasalahan yang perlu diperhatikan dan diselesaikan dengan serius.
Potensi pariwisata yang belum dimanfaatkan sepenuhnya: Banyak desa yang memiliki potensi alam, budaya, atau daya tarik wisata lainnya, tetapi tanpa Pokdarwis yang berfungsi dengan baik, potensi tersebut tidak dapat dimanfaatkan sepenuhnya. Akibatnya, desa tersebut kehilangan peluang untuk mengembangkan pariwisata sebagai sumber pendapatan yang potensial.
- Kurangnya promosi dan pemasaran: Pokdarwis memiliki peran penting dalam mempromosikan destinasi pariwisata di tingkat desa. Tanpa Pokdarwis yang efektif, promosi dan pemasaran destinasi wisata desa menjadi terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali. Kurangnya promosi akan membuat wisatawan kurang mengetahui potensi yang ada di desa tersebut, sehingga minat mereka untuk mengunjungi desa tersebut pun menurun.
Kurangnya pengelolaan dan perawatan: Pokdarwis berperan dalam mengelola pariwisata di tingkat desa, termasuk mengatur infrastruktur wisata, menjaga kebersihan, serta melakukan perawatan terhadap warisan budaya dan alam. Tidak adanya Pokdarwis berarti kurangnya pengelolaan yang terstruktur dan koordinasi yang baik dalam menjaga keberlanjutan dan kelestarian destinasi wisata. Akibatnya, kondisi infrastruktur dapat memburuk, kebersihan tidak terjaga, dan warisan budaya serta alam bisa mengalami kerusakan.
- Tidak adanya pemahaman dan kesadaran tentang pariwisata berkelanjutan: Pokdarwis memiliki peran penting dalam mengedukasi masyarakat desa tentang pentingnya pariwisata berkelanjutan. Mereka dapat menyadarkan masyarakat tentang dampak positif dan negatif pariwisata terhadap desa, serta mengajarkan praktik-praktik berkelanjutan dalam pengelolaan pariwisata. Tanpa adanya Pokdarwis, pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pariwisata berkelanjutan dapat kurang berkembang, sehingga desa mungkin menghadapi masalah seperti over-tourism atau eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
Untuk mengatasi permasalahan tidak adanya Pokdarwis pada desa, beberapa langkah dapat diambil:
Pendirian Pokdarwis: Pemerintah daerah dan masyarakat desa dapat bekerja sama untuk mendirikan Pokdarwis yang berfungsi sebagai lembaga pengelola pariwisata di desa. Pendirian Pokdarwis harus melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat dan pemberian pelatihan yang sesuai agar mereka dapat mengelola pariwisata dengan baik.
Pelatihan dan Pendidikan: Diperlukan pelatihan dan pendidikan kepada anggota Pokdarwis dan masyarakat desa mengenai manajemen pariwisata, pengelolaan lingkungan, dan praktik-praktik berkelanjutan. Ini akan membantu meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan pariwisata yang bertanggung jawab.
Promosi dan Pemasaran: Pokdarwis harus aktif dalam promosi dan pemasaran destinasi pariwisata desa. Mereka dapat menggunakan media sosial, situs web, brosur, atau berbagai saluran komunikasi lainnya untuk menarik minat wisatawan. Kolaborasi dengan pihak terkait, seperti Dinas Pariwisata, juga penting untuk meningkatkan visibilitas destinasi wisata desa.
Pengelolaan dan Pemeliharaan Destinasi Wisata: Pokdarwis harus mengelola dan memelihara destinasi wisata dengan baik. Mereka dapat menjalin kerjasama dengan pihak swasta atau komunitas setempat untuk mengatur infrastruktur, menjaga kebersihan, dan melindungi warisan budaya serta alam.
Tidak adanya Pokdarwis pada desa merupakan tantangan yang perlu diatasi agar potensi pariwisata desa dapat dikembangkan secara optimal. Dengan pendirian dan pengembangan Pokdarwis yang efektif, desa-desa dapat memanfaatkan pariwisata sebagai sumber pendapatan, menjaga keberlanjutan dan kelestarian lingkungan serta budaya, serta memberikan manfaat positif bagi masyarakat setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H