Mohon tunggu...
Ranu Panamkarana
Ranu Panamkarana Mohon Tunggu... Lainnya - Tugas Bahasa Indonesia

XI IPS 1 - SMA 28 JAKARTTA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hari Kelulusan

1 Desember 2020   19:21 Diperbarui: 1 Desember 2020   19:28 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pria muda yang selalu dimanja oleh ayahnya akan lulus minggu depan. Beberapa minggu sebelumnya, ia melihat mobil sport yang sangat mewah di sebuah pameran dan ingin mendapatkan mobil itu sebagai pemberian hadiah kelulusan dari ayahnya.

Ia pun melihat mobil itu secara detail dari luar sampai dalam dan mengambil rincian tentang mobil tersebut dari penjualnya. Ia memberikan tanda-tanda kepada ayahnya bahwa ia menginginkan mobil itu pada hari wisudanya.

Pemuda itu sangat bersemangat. Ia sangat mengharapkan hadiah mobil dari ayahnya karena ia selalu mendapatkan apapun yang ia inginkan dari ayahnya.

Hari wisuda pun tiba, ayahnya memanggilnya ke ruang kerjanya dan memintanya untuk duduk. Ayahnya membawa kado yang dibungkus dengan indah. Ia memberikannya dengan mengatakan betapa bangganya ia memiliki anak yang begitu baik dan betapa cintanya ia kepadanya.

Dengan bahagianya ia membuka kado tersebut, berharap untuk melihat kunci mobil sport yang ia inginkan.

Ternyata, ia hanya mendapatkan sebuah buku. Betapa kesal dan kecewanya ia ketika melihat hanya sebuah buku, bukan kunci mobil sport.

"Dengan semua uangmu kau hanya bisa memberikanku ini?" Betapa marahnya ia hingga membentak ayahnya sendiri dan langsung pergi meninggalkan rumah.

Ia sangat marah sampai tidak pernah kembali ke rumah ayahnya lagi.

Tahun demi tahun telah terlewati, sekarang, ia sudah menjadi pengusaha sukses seperti ayahnya.

Suatu hari, ia mendapatkan kabar bahwa ayahnya telah tiada. Ia sangat sedih dan berjanji kepada dirinya sendiri ia akan mengurus hal-hal yang ayahnya trlah tinggalkan.

Sesampai di rumah ayahnya, ia merasa sangat sedih, penuh dengan penyesalan. Ia akhirnya belajar di tempat ia terakhir kali berbicara dengan ayahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun