Mohon tunggu...
Ranto Sibarani
Ranto Sibarani Mohon Tunggu... Advokat/Pengacara -

Ranto Sibarani adalah seorang Advokat/Pengacara. Saat ini sedang menyelesaikan study Pascasarjana Ilmu Hukum di Universitas Sumatera Utara. Selain aktif sebagai Konsultan Hukum, juga aktif sebagai Tenaga Ahli di Komisi A DPRD Provinsi Sumatera Utara.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

SEPULTURA atau Sepuluh Tuntunan Rakyat dalam Memilih Gubernur Sumatera Utara 2018-2023

24 Juni 2018   08:32 Diperbarui: 24 Juni 2018   10:05 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan Kepala Daerah Serentak akan diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2018, Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu Provinsi yang akan memilih Gubernurnya pada tanggal tersebut.

Berikut ini adalah SEPULTURA atau Sepuluh Tuntunan Rakyat dalam memilih Gubernur nantinya, semoga berguna.

1. Pilih yang mau bekerja, melayani, bukan untuk berkuasa dalam rangka melindungi dosa, melindungi harta dan melanjutkan kerja-kerja mengadu domba bangsa.

2. Pilih yang tidak menggunakan agama, surga, neraka dan ancaman hanya untuk berkuasa.

3. Pilih yang berpengetahuan luas, bukan menyebarluaskan kebencian.

4. Pilih yang tidak terbiasa dengan kekerasan dan tidak memaksa menggunakan senjata, ini Pilkada, bukan PERANG.

5. Pilih yang bicara SUKU hanya dalam melindungi dan membela hak masyarakat adat, bukan untuk  menyudutkan suku lain, kita masih satu NKRI, satu Bangsa.

6.Pilih yang menggunakan akal sehat, cermat, teruji dan terhebat bukan yang memecah belah umat.

7. Pilih yang paling banyak membela buruh, petani dan nelayan, bukan yang mengancamnya atas nama negara.

8. Jangan pilih yang cepat berubah, kemarin GARANG dan BERINGAS, sekarang jelas memelas.

9. Jangan pilih yang sulit mengaku salah, padahal sedang banyak maSALAH. 

10. Pilih yang berani datang menyelesaikan masalah, membahas penyelesaian masalah, bukan membahas asal daerah, apalagi mendatangkan pemecah belah ke daerah dengan dalih ibadah.

Semoga berguna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun