7. Jika seakan-akan tidak ada calon yang benar, jangan golput, kalaupun tetap golput itu hak Anda. Kalau ada incumbent berkompetisi dengan calon yang baru, sedapat mungkin pilih saja calon yang baru, itupun kalau incumbent selama ini tidak bermanfaat untuk masyarakat. Kalau incumbent dirasa sudah bermanfaat dan calon lain belum tentu baik, maka pertimbangkan poin nomor 2 untuk memilih incumbent.
8. Pilih yang tidak sedang dililit perkara hukum, nanti malah setelah duduk bakalan masuk penjara, kan gak enak. Biasanya yang terlilit hukum akan sering bagi-bagi uang atau money politic, mungkin untuk berbagi dosa, mungkin dia percaya dengan begitu dosanya bisa berbagi dengan masyarakat. Jangan terima uangnya, kalaupun sudah terlanjur diterima, jangan pilih karena diberikan uang. Pilih dengan banyak pertimbangan, terlanjur menerima uang money politic bukanlah kontrak politik yang tidak bisa dilanggar, bahkan Anda bisa melaporkannya kepada Panwaslu atau Polisi, itupun kalau masih sempat.
9. Pilih calon yang pernah memperhatikan daerah Anda, jangan pilih yang tidak pernah memberikan komentar, statemen, analisis atau pendapat tentang daerah Anda. Masa kita memilih calon yang gak pernah tau tentang daerah kita yang tiba-tiba mau jadi kepala daerah. Tidak ada salahnya memilih calon dari daerah lain walau tidak putra daerah, kalau calon tersebut lebih layak dan lebih berpihak ke masyarakat ketimbang kepada isi sakunya sendiri. Jangan primordialisme banget, putra daerah bukan jaminan lebih pro perubahan.
Semua pertimbangan atau mungkin juga indikator diatas bisa digunakan untuk memilih calon kepala daerah besok. Jika tidak ada yang memenuhi seluruh kriteria tersebut diatas, maka setidaknya pilihlah calon yang lebih banyak memiliki kriteria dari 9 hal tersebut. Semoga berguna, selamat berpesta demokrasi, "Salam demokrasi, wujudkan demokrasi sepenuhnya ditangan rakyat".
Â
Oleh: Ranto Sibarani, S.H.
Mahasiswa Magister Hukum Universitas Sumatera Utara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H