Mohon tunggu...
Ranti Rachmawati
Ranti Rachmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - 13102000

STIKes Mitra Keluarga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penanganan Disminore yang Dialami pada Remaja

4 Oktober 2021   13:08 Diperbarui: 4 Oktober 2021   13:16 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENANGANAN DISMINORE YANG DIALAMI PADA REMAJA
Ranti Rachmawati

Jurusan Keperawatan, STIKes Mitra Keluarga, Jalan Pengasinan Rawa Semut Magahayu Bekasi Timur

Menurut WHO, (Ellysa 2017) remaja adalah penduduk dalam rentang  usia 10-19 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga yaitu masa remaja awal 12-15 tahun, masa remaja akhir 18-21 tahun. Sedangkan menurut (E.J. Monks, A. M. P. Knoers 2002) membedakan masa remaja menjadi empat bagian yaitu masa pra remaja 10-12 tahun, masa remaja awal 12-15 tahun, masa remaja pertengahan 15-18 tahun dan masa remaja akhir 18-21 tahun.

Masa remaja merupakan masa perkembangan pada diri remaja yang penting diawali dengan perubahan hormonal, fisik, psikolgis dan sosial. Salah satu tanda pubertas pada remaja putri yaitu terjadinya perubahan fisik, perubahan emosi serta terjadinya mestruasi. 

Siklus mestruasi yang terjadi pada remaja putri sering kali dialami dengan siklus normal ataupun tidak normal. Biasanya remaja putri mengalami menstruasi sebulan sekali. Gejala yang dialami saat menstruasi dapat dirasa bervariasi mulai dari nyeri ringan hingga berat. Kondisi nyeri disaat haid dinamakan dengan disminore yaitu nyeri hebat yang dapat mengganggu aktifitas sehari-hari.

Banyak remaja putri yang belum memahami mengenai disminore dan penanganan yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri yang terjadi. 

Disminore atau juga disebut dengan nyeri menstruasi terjadi pada perut bagian bawah dan dapat menyebar hingga punggung bagian bawah, pinggang, panggul, paha atas hingga betis. Nyeri haid juga dapat disertai dari kram perut yang berasal dari kontaksi otot rahim yang sangat intens saat meluruhkan darah dari dinding rahim.

Disminore terbagi menjadi 2 yaitu disminore primer adalah proses normal saat menstruasi yang disebabkan oleh kontraksi otot rahim yang sangan intens dimana terjadinya proses pelepasan dinding rahim yang tidak diperlukan lagi sedangkan disminore sekunder adalah kelaianan atau gangguan pada sistem reproduksi misalnya yang disebabkan oleh fibroid uterus, radang panggul dan endometriosis. Penyebab ini hanya dapat diatasi dengan mengobati atau menangani penyakit kelainan yang disebabkan (Ernawati Sinaga, Nonon Saribanon, Nailus Sa'adah, Ummu Salamah, and Agusniar Trisnamiati 2017).

Efek yang disebabkan oleh disminore primer jika tidak diatasi dengan segera akan menjadi ketidaknyamanan bagi remaja putri sehingga perlu penanganan yang cukup mudah dan tidak menimbulkan efek samping yaitu dengan terapi non farkamakologis. Terdapat beberapa terapi non farmakologis diantaranya yaitu terapi murottal dan kompres hangat.

Terapi murottal merupakan terapi yang berfokus pada otak dimana terdapat rangsangan dari luar sehingga otak akan memproduksi zat kimia yang disebut neuropeptide yang terdapat didalam tubuh sehingga membuat tubuh menjadi nyaman. 

Mendengarkan bacaan al quran secara murottal mempunyai efek relaksasi dan dapat menurunkan nyeri disminore apabila didengarkan dalam irama yang konstan dan nada yang lembut. 

Menurut (Indrawati and Putriadi 2019) penelitian dilakukan di SMA Negri 2 Bangkinang terdiri dari 30 responden yang mengalami disminore dengan skala nyeri sebelum dilakukan terapi yang bervariasi dari skala terendah 1 hingga skala tertinggi 8 kemudian setelah dilakukan terapi murottal surat Ar- Rahman terjadi penurunan skala nyeri dimana skala nyeri terbanyak berada pada skala 3.

Terapi kompres hangat merupakan terapi yang dapat menghantarkan panas melalui cara konduksi yaitu dengan menempelkan handuk hangat pada daerah yang nyeri sehingga akan menurunkan ketegangan pada otot, menyebabkan pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah dan meningkatkan permeabilitas kapiler. 

Menurut (Maidartati, Hayati, and Hasanah 2018) penelitian dilakukan di SMPN 31 Bandung terdiri dari 47 responden yang mengalami disminore. 

Terapi kompres hangat dilakukan dengan menggunakan botol plastik yang berisi air hangat bersuhu 40-45C (diukur menggunakan thermometer air) yang dibalut dengan kain berukuran 19x13 cm dengan ketebalan 0,1 cm lalu diletakkan dibagian yang nyeri selama 10 menit.  Kemudian sebelum dilakukan terapi sebagian dikategorikan nyeri sedang yaitu 23 orang, nyeri ringan 14 orang dan nyeri berat 10 orang serta tidak satupun yang dikategorikan tidak nyeri dan nyeri sangat berat. Namun setelah dilakukan terapi kompres hangat sebagian besar yang mengalami nyeri ringan yaitu 33 orang, nyeri sedang 13 orang dan idak nyeri 1 orang.

Nyeri perut selama menstruasi adalah hal yang normal. Namun terasa sangat menyakitkan hingga membuat sulit beraktivitas maka segeralah berkonsultasi ke dokter. Seringkali nyeri haid parah bisa jadi tanda adanya kondisi medis serius yang memerlukan penanganan segera. Jadi selalu konsultasikan ke dokter itu penting untuk mengetahui kondisi anda agar pengobatan bisa dilakukan lebih awal.

 

Referens:

E.J. Monks, A. M. P. Knoers, Siti Rahayu Haditono. 2002. "Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya." Gajah Mada University Pers.

Ellysa. 2017. "Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja." Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja.

Ernawati Sinaga, Nonon Saribanon, Suprihatin, Yulia Andani Murti Nailus Sa'adah, Ummu Salamah, and Santa Lorita Agusniar Trisnamiati. 2017. 148 MANAJEMEN KESEHATAN MENSTRUASI.

Indrawati, and Desni Putriadi. 2019. "Efektifitas Terapi Murottal Terhadap Nyeri Dismenore Pada Remaja Putridi Sma Negeri 2 Bangkinang Kota Tahun 2019." Jurnal Ners 3(2): 32--38. http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners.

Maidartati, Sri Hayati, and Afifah Permata Hasanah. 2018. "Efektivitas Terapi Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Pada Remaja Di Bandung." Jurnal Keperawatan BSI 6(2): 156--64.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun