Panik Attack dalam Pandangan Islam
Panik attack atau serangan panik adalah episode mendadak dari ketakutan atau kecemasan intens yang terjadi tanpa alasan yang jelas atau tidak sebanding dengan situasi yang dialami. Serangan panik biasanya berlangsung selama beberapa menit hingga sekitar 30 menit, meskipun efeknya bisa dirasakan lebih lama.
Adapun gejala-gejala yang dirasakan antara lain : detak jantung cepat atau berdebar-debar (palpitasi), sesak napas atau rasa seperti tercekik, pusing, pingsan, atau merasa tidak stabil, keringat berlebihan, gemetar atau tubuh terasa lemah, nyeri atau rasa tidak nyaman di dada, dan adanya sensasi panas atau dingin di tubuh.
Harus dipahami pula mengapa panik attack bisa terjadi, penyebab nya ialah stres berlebihan, faktor genetik atau riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan, ketidakseimbangan kimia di otak, trauma psikologis, dan adanya penyakit fisik tertentu, seperti hipertiroidisme atau gangguan jantung.
Namun dalam Islam, penyebab panik attack diantaranya lemahnya keimanan atau kurangnya tawakal (berserah diri) kepada Allah dan adanya gangguan dari setan. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah." (QS. An-Nisa: 76)
Dalam pandangan Islam, segala bentuk gangguan, termasuk serangan panik (panic attack), dilihat sebagai ujian dari Allah yang dapat menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada-Nya. Islam mendorong umatnya untuk mencari solusi baik secara spiritual maupun medis dalam menghadapi masalah ini.
Cara Mengatasi Panic Attack Menurut Islam
1. Menguatkan Hubungan dengan Allah : Rutin membaca dzikir pagi dan petang, serta memperbanyak istighfar.
"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd : 28)
2. Memperbanyak Doa : Berdoa kepada Allah agar diberikan ketenangan dan kekuatan menghadapi ujian.
3. Tawakal dan Berserah Diri : Yakinlah bahwa setiap masalah memiliki solusi. Sebagaimana Allah SWT berfirman :
"Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." (QS. At-Talaq: 2)
4. Menjaga Kesehatan Fisik dan Psikologis : Islam menganjurkan umatnya menjaga keseimbangan antara kebutuhan fisik dan spiritual. Rasulullah SAW juga bersabda:
"Setiap penyakit ada obatnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Bersosialisasi dan Mendapat Dukungan : Berkumpul dengan orang-orang saleh, berbicara dengan keluarga, atau meminta nasihat kepada orang yang bijak dapat membantu meringankan beban.
Islam memandang panic attack sebagai salah satu bentuk ujian hidup yang harus dihadapi dengan sabar, doa, dan usaha. Selain mendekatkan diri kepada Allah, Islam juga tidak melarang umatnya untuk mencari pengobatan medis atau psikologis melalui terapi-terapi selama tidak bertentangan dengan syariat. Yang terpenting adalah keyakinan bahwa Allah akan selalu memberikan pertolongan dan solusi.
Wallahu a'llam Bishawwab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H