Mohon tunggu...
Rantika Sekar Nandira
Rantika Sekar Nandira Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - 12 Mipa 3 | Absen 26

Ditunggu yah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Berlayar di Antara 2 Tokoh

12 Mei 2022   20:08 Diperbarui: 12 Mei 2022   20:14 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Kanet menyarankan untuk Dendi pergi ke ibukota dan menemui soekarno serta hatta untuk memberi tau tentang data yang dibocorkan oleh Gustanpo. Akhirnya Dendi pun menyetujui. Ia pun bersiap untuk pergi ke Batavia.

"Kita harus segera melepas belenggu penjajahan ini" Ucap soekarno. "Tapi engkau tau bahwa ini memang tak mudah" Jawab hatta. "Kita harus gencar menekan Belanda di forum internasional. Kita harus sediakan bukti-bukti yang dapat menjatuhkan mereka" Ucap soekarno sambil memejamkan mata. "Sahabat ku, aku ingin mengatakan sesuatu" Kata hatta dengan serius. "Apa itu? " Tanya soekarno. "Apa kau yakin, setelah Belanda pergi dari negeri ini, kita akan lansung maju? " Tanya hatta yang lansung membuat Soekarno terdiam membeku. "Aku yakin! Kita bisa Ta ! " Jawab soekarno di malam hari itu.

Kessokan harinya jam 10.00 pagi, Soekarno dan Hatta mendapati Tamu dari Gembol yang tak lain adalah Dendi. Dendi menceritakan semua yang ia tau. Soekarno-Hatta tertarik dan mempercayai apa yang diucapkan Dendi karena memang sesuai dengan kenyataan yang ada.

Beberapa bulan kemudian, akhirnya Indonesia menang melawan Belanda dipengadilan internasional. Belanda dipermalukan dengan bukti-bukti yang ada.

Setelah Belanda pergi, apa yang ditakutkan hatta pun terjadi. Banyak orang yang ingin mementingkan kepentingan golongan nya sendiri. Bahkan teman sejawatnya itu memaksakan kepentingan nya. Dendi yang saat itu menduduki kursi ketua DPR dibuat bingung. Harus memilih kebebasan atau kepemimpinan. Akhirnya Dendi pun memutuskan untuk menggagas 2 konsep, yaitu kebebasan yang Terpimpin. Dengan konsepnya itu di tahun 1980 Indonesia berhasil menjadi negara yang superpower.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun