Mohon tunggu...
Rantika Sekar Nandira
Rantika Sekar Nandira Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - 12 Mipa 3 | Absen 26

Ditunggu yah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Eko-enzim Menaburkan Manfaat

21 Februari 2022   13:59 Diperbarui: 21 Februari 2022   14:00 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Saya sebagai seorang pelajar yang tidak pernah tahu dengan keberadaan eko-enzim, mendapat tugas dari guru mata pelajaran PPKN untuk membuat eko-enzim dari berbagai sampah kulit buah. Awalnya saya berpikir apa itu eko-enzim, tetapi setelah mengetahuinya saya merasa mendapatkan ilmu tambahan. Dengan eko-enzim yang pernah saya buat, saya akan memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia dan juga PPKN.

Kalian tahu apa yang dimaksud dengan eko-enzim?

Eko-enzim adalah salah satu produk dari sisa organik yang memiliki banyak manfaat. Eko-enzim adalah hasil fermentasi limbah organik dapur misalnya kulit buah atau pun sayuran. Eko-enzim akan menghasilkan warna coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi yang cukup kuat.

Tujuan dibuatnya eko-enzim adalah untuk mengubah sampah organik menjadi pembersih yang terbuat dari bahan organik, pupuk alami, serta menjadi pestisida yang ramah lingkungan.

Pengolahan sampah organik ini bisa menjadi salah satu cara pengolahan sampah yang bisa mengurangi sampah yang ada. Eko-enzim juga bisa mengurangi gas rumah kaca dan mencegah efek rumah kaca yang berlebih yang akan mengakibatkan pemanasan global.

Cara pembuatan eko-enzim terbilah cukup mudah, yaitu sebagai berikut :

Alah dan bahan:

  • 1 liter air
  • 100 gram gula merah
  • 300 gram kulit buah atau pun sisa sayuran
  • Wadah tertutup atau pun botol plastik yang cukup tebal.

Cara kerja:

  • Masukan semua bahan ke dalam botol plastik atau wadah tertutup.
  • Kemudian campurkan gula dan air ke dalam wadah.
  • Simpan ditempat yang sejuk dan juga kering.
  • Buka tutup wadah setiap minggu pada bulan pertama, untuk menghilangkan gas hasil fermentasi.
  • Eko-enzim bisa digunakan setelah minimal 3 bulan masa penyimpanan.

Dari pembuatan eko-enzim juga saya mengetahui berbagai macam manfaat eko-enzim antara lain:

  • Sebagai cairan pembersih serbaguna.
  • Sebagai pupuk tanaman.
  • Sebagai pengusir hama/pestisida.
  • Berguna untuk melestarikan lingkungan.

Dengan tugas pembuatan eko-enzim ini, saya lebih memahami bagaimana cara agar bisa mengolah sampah dengan baik. Dari eko-enzim kita semakin bisa meminimalisir sampah-sampah yang ada. Semakin banyak orang yang mengetahui cara pengolahan sampah yang baik, maka kita semakin bisa mencegah terjadinya penumpukan sampah yang berlebih di muka bumi. Sampah menumpuk bisa dikurangi asal kita mau mengolah sampah dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun