Mohon tunggu...
Rantika Anggraeni
Rantika Anggraeni Mohon Tunggu... Freelancer - Random people

Do with Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Liburan ke Padalarang? Ada Tempat Apa?

8 April 2020   07:47 Diperbarui: 8 April 2020   08:03 2219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di penghujung libur tahun 2019, saya berencana melakukan short trip ke suatu wilayah dengan adik dan rekan saya. Karena kebetulan saya warga kota bandung, untuk itu saya merencanakan kegiatan short trip ini dengan tujuan keluar wilayah bandung untuk mencari suasana yang lain dari bandung. A

khirnya kami memutusukan jalan-jalan kali ini untuk pergi ke daerah Padalarang (masih satu wilayah dengan bandung hanya ini bagian dari kabupaten bandung:)) dengan alasan saya ingin melakukan trip ini menggunakan transportasi kereta lokal karena saya jarang naik kereta (baru 2 kali seumur hidup termasuk dengan trip terakhir ini) wkwk sedih ga tuh.

Sebelum melakukan perjalanan saya menyiapkan segala keperluan yang akan di bawa terlebih dahulu, diantaranya saya mempersiapkan bekal nasi dan makanan-makanan ringan untuk diperjalananan. Karena saya dan adik saya membatasi budget setipis mungkin untuk jalan-jalan kali ini. Taklupa kami membawa perlengkapan seperti jas hujan dan payung sebagai antisipasi di musim penghujan ini.

Karena jarak stasiun yang agak jauh dari rumah maka kami menempuhnya dengan menggunakan angkutan bus kota terlebih dahulu untuk tiba di stasiun. Perjalanan di mulai sekitar pukul 10.00 pagi karena sebelum naik bus kota kami memulai perjalanan dengan berjalan kaki menuju jalan besar untuk menaiki bus kota tersebut. Setelah melakukan perjalanan kurang lebih satu jam kami tiba di stasiun Cikudapateuh untuk memulai perjalanan pergi ke Padalarang. Kami membeli tiket sekitar pukul 11.30 dengan harga Rp. 5.000 rupiah per orang. dan kereta akan berangkat pada pukul 11.35 sehingga kami tidak menunggu lama untuk melakukan pemberangkatan.

Ketika kereta tiba kami langsung mencari gerbong yang kosong dan langsung menaiki kereta. Namun kondisi di dalam kereta cukup penuh dan sesak. tetapi kami masih bisa duduk meskipun dengan kursi yang berjauhan antara satu dengan yang lain. 

Setelah tiba di pemberhentian stasiun pertama yaitu stasiun bandung, ternyata hampir semua penumpang turun di pemberhentian stasiun ini. Hanya tersisa antara 4- 6 orang di dalam gerbong. Sehingga kami bisa bersantai-santai memilih kursi yang mana saja untuk diduduki. Kurang lebih setelah 10 menit di pemberhentian stasiun ini, kereta melanjutkan perjalanannya melewati beberapa stasiun diantaranya stasiun ciroyom, cimindi, gado bangkong, dan untuk tiba di stasiun tujuan yaitu stasiun padalarang.
 
Tiba di stasiun padalarang kurang lebih sekitar pukul 12 lebih. Kami galau untuk melanjutkan destinasi kemana. Karena dari awal kami memang bingung hendak pergi ke tempat apa setibanya di padalarang ini. sembari googling-googling destinasi terdekat kami menaiki jembatan yang menlewati stasiun untuk mengambil sedikit gambar yang diabadikan sebagai momen saat berada di atas ketinggian jembatan ini.

Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke sebuah tempat bernama situ ciburuy dengan menaiki angkutan umum dan waktu tempuh sekitar 30 menitan karena jalanan sedang ramai dengan ongkos angkutan 5000 rupiah per orang. 

Setelah tiba kami agak sedikit bingung karena tempat yang dituju sangatlah sepi pengunjung dan tempat tersebut tidak menandakan sebuah obyek pariwisata karena gapura masuknya pun menyatu dengan gapura pemukiman warga dan memang tempat tersebut berada di dalam pemukiman warga. Namun kami tetap dikenakan biaya masuk per orang 5000 rupiah.

dokpri
dokpri
Kondisi danau/situ saat itu memang sedang surut dan sedang dalam tahap revitalisasi. Mungkin hal tersebut yang menjadi faktor minimnya pengunjung di obyek wisata tersebut. Setelah memasuki kawasan ini kami diperlihatkan beberapa saung/kios yang sudah tentu menyediakan berbagai macam aneka makanan dari makanan yang ringan hingga makanan berat. Dengan harga menurut keuangan saya terhitung cukup mahal. Ya begitulah biasanya pada sebuah obyek wisata harga makanan agak berbeda dari harga biasanya. 

Setelah itu kami keliling keliling dan melakukan sholat dzuhur di sebuah mushola. Setelah itu kami menyusuri hingga ke ujung tempat ini dan berfoto foto sedikit setelah itu kami memutuskan untuk pulang sekitar pukul 3sore karena mengejar jadwal keberangkatan kereta. 

Sebelum pulang kami mampir terlebih dahulu untuk membeli oleh oleh khas daerah setempat yaitu roti unyil di toko oleh-oleh bernama "Okeke". Jarak dari tempat wisata ke tempat pembelian oleh-oleh sangatlah dekat hanya ditempuh dengan berjalan kaki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun