Zuhud adalah melepaskan diri dari keterkaitan kepada dunia atau melepaskan diri dari diperbudak oleh dunia. Dengan demikian Zuhud bukan berarti melepaskan kebutuhan dunia, karena hidup tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan. Namun, janganlah menganggap dunia itu segala-galanya sehingga lupa akhirat.
Zahid adalah sebutan bagi orang yang berperilaku Zuhud. Seorang Zahid memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Hidup sederhana
2. Tidak menumpuk-numpuk harta
3. Menghindari hidup berfoya- foya dan bermegah- megahan
4. Senantiasa mengedepankan kehidupan akhiratÂ
5. Berhati-hati dalam mencari nafkah.
Salah seorang ulama tasawuf membagi Zuhud ke dalam 3 tingkatan, yaitu:
1. Tingkat mubtadi atau tingkat pemula, yakni orang yang tidak memiliki sesuatu dan hatinya pun tidak ingin memilikinya.
2. Tingkat mutahaqqiq atau orang yang telah mengenal hakikat zuhud, yakni orang yang bersifat tidak mau mengambil keuntungan pribadi dari harta duniawi karena ia tahu bahwa dunia tida menguntungkan baginya.
3. Tingkat 'alim Mutaqqin atau orang yang tidak lagi memandang dunia ini mempunyai nilai.
Manfaat bagi orang yang Zuhud:Â
1. Senantiasa membersihkan diri dari hal-hal tidak terpuji
2. Memelihara diri dari perilaku yang tidak bermanfaat
3. Senang pada kesederhanaan
4. Menjauhkan diri dari sifat rakus
5. Senantiasa rendah hati dan sabar dalam menjalani kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H