Menjadi seorang guru? Jangankan menjadi sebuah cita-cita, membayangkan saja tidak terbersit saat penulis masih duduk di bangku sekolah. Hal ini karena penulis merasa profesi tersebut membutuhkan pengabdian dan juga kesabaran dalam menghadapi anak didik yang memiliki beragam karakter.
Mengajar memang menjadi tugas utama ketika seseorang menjadi guru yaitu mentrasfer ilmu kepada siswa. Akan tetapi, ternyata bukan itu yang diingat oleh siswa nantinya, tetapi bagaimana saat seorang guru berada di depan siswa bukan hanya materi pelajaran namun juga pelajaran kehidupan, biasanya ini yang akan diingat dan membekas dalam diri seorang siswa.
Menjadi seorang guru harus terus belajar. Memiliki kompetensi professional, personal dan sosial. Memiliki keikhlasan. Spiritualis.
Tidak mudah memang menjadi seorang guru, karena tuntutan meletakkan fondasi dasar bagi perkembangan pendidikan seseorang. Meski demikian, bukan berarti juga hal tersebut sulit, karena justru profesi seorang guru merupakan kesempatan untuk menanamkan nilai atau value karakter kepada remaja untuk membentuk kepribadiannya nanti.
Guru inspiratif adalah guru yang terbuka dan membuka wawasan bagi muridnya maupun dirinya sendiri. Seorang guru harus mempunyai perilaku yang dapat memberikan pengaruh positif dan disegani oleh peserta didik. Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan. Seorang guru harus bertindak sesuai dengan norma yang berlaku (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong) dan dapat diteladani oleh peserta didik. Pada prinsipnya, menjadi guru merupakan pilihan yang membanggakan, karena dari gurulah akan melahirkan generasi cerdas demi ikut serta membangun negeri ini sampai tujuan yang diharapkan. Peran guru sangat diharapkan mampu membentuk kepribadian, karakter, moralitas dan kapabiltas intelektual generasi masa depan.
Kapan seorang guru dikatakan guru yang inspiratif? Menurut buku Aplikasi Ilmu Psikologi Positif: Guru inspiratif adalah guru yang memberikan stimulasi mental kepada murid - muridnya Dimana diharapkan dari stimulasi mental yang diberikan kepada siswa akan memberikan dampak yang lebih kuat terhadap pemahaman murid/siswa, karena semakin banyaknya emosi positif yang dirasakan oleh siswa pada saat belajar maka penguasaan materi pembelajaran akan semaikin baik.
Adapun hal-hal yang harus dilakukan guru inspiratif:
*Menunjukkan keterbukaan dalam perencanaan mengajar dan kegiatan belajar mengajar
*Menjadikan materi pelajaran berguna bagi kehidupan nyata siswa
*Mempertimbangkan berbagai alternatif cara menyampaikan isi pelajaran kepada siswa
*Menunjukkan perilaku demokratis dan tenggang rasa kepada semua siswa
*Menggunakan humor secara proposional dalam menciptakan situasi KBM yang menarik
*Memandang siswa sebagai patner dalam KBM
Dengan begitu kita bisa mengaplikasikan cara mengajar yang tidak membosankan dan disenangi oleh siswa. dan tinggalkan model guru konversional, konvesional itu metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah karena metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran.
Bagainama menjadi guru inspiratif ? menjadi guru inspiratif tidak gampang, karna guru inspiratif itu tidak permanen dan bisa saja memudar. tapi bisa saja permanen jika diimbangi dengan keikhlasan dan semangat tinggi. menjadi guru yang inspiratif harus mempunyai komitmen tinggi terhadap perubahan, memahami, serta mampu membawa muridnya memahami dunia melalui dirinya sendiri, mampu memberikan layanan pendidikan kepada muridnya dengan berbagai latar belakang yang berbeda (fisik, intelektual, sosial, dan emosional)
Dengan menjadi guru inspiratif diharapkan ada sosok yang mampu memotivasi dan menginspirasi siswa, agar siswa mampu mengoptimalkan setiap potensi yang mereka miliki sehingga berg
una bagi masa depan mereka nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H