Mohon tunggu...
Ranti Zahirah
Ranti Zahirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sriwijaya

Mahasiswa Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi Masalah Belajar karena Kurangnya Motivasi Belajar

23 November 2022   10:39 Diperbarui: 23 November 2022   10:57 2811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara mengatasi masalah belajar karena kurangnya motivasi belajar dapat melibatkan berbagai pihak, yaitu sebagai berikut:

1. Peran Pemerintah

Tugas Pemerintah adalah memotivasi siswa untuk belajar. Ini mengacu pada posisi dewan sebagai pembuat keputusan, peran atau tanggung jawab dewan, yaitu. pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan motivasi belajar siswa. Pemerintah harus membuat kebijakan yang memuat regulasi yang relevan dan komprehensif. Misalnya untuk mengidentifikasi buku-buku wajib yang sangat perlu diajarkan oleh lembaga pendidikan (sekolah), buku yang intinya sangat jelas (buku menarik yang berisi informasi tetapi dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar), bukan hanya buku yang monoton. - Hal ini saja membuat siswa bosan dan enggan membacanya. Selain buku-buku menarik yang memotivasi siswa, diperlukan pula buku-buku yang memuat informasi faktual yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
 Selain itu, pemerintah yang memiliki kewenangan untuk menetapkan kurikulum juga harus menyertakan motivasi yang mendasarinya sebelum sekolah diberikan kebijakan untuk menetapkan kurikulumnya sendiri, yang tentunya terkait dengan pedoman kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah.

2. Peran Orang Tua

Orang tua memainkan peran paling penting dalam memotivasi anak-anak mereka. Karena anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah sepulang sekolah. Setiap orang tua memiliki cara yang berbeda untuk memotivasi anak-anaknya. Beberapa orang tua mendukung anaknya dengan pilihan belajar tambahan, seperti  komputer, buku referensi dan perangkat tambahan yang dapat digunakan untuk mengakses internet. Ada juga orang tua yang memotivasi atau menyemangati anaknya melalui ceramah, panutan dan lainnya.

3. Peran Guru

Guru memiliki kemampuan dan peran yang besar dalam memotivasi siswa. Karena salah satu peran guru adalah sebagai pembelajar, bagaimana seorang guru dapat menciptakan transfer pelajaran dan motivasi bagi siswanya? Peran guru dalam memotivasi siswa dapat diimplementasikan dengan cara sebagai berikut:

  • Guru memberikan informasi tentang motivasi kepada siswa, motivasi dapat diberikan  dalam bentuk ceramah singkat  sebelum memulai  pembelajaran. Selain itu, guru dan guru mata pelajaran  aktif berdiskusi untuk menciptakan motivasi agar siswanya tidak  kekurangan motivasi. 
  • Guru  juga sangat berperan dalam  memotivasi siswa, guru senantiasa membimbing dan memotivasi siswa baik secara individu (individual) maupun  kelompok.

Perubahan strategi/metode pembelajaran sesuai dengan keadaan nyata siswa. Saat ini metode pembelajaran yang populer di Indonesia dikenal dengan istilah paikem (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan). Aktifitas artinya  guru harus menciptakan suasana dalam proses pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa aktif dengan bertanya, bertanya dan mengungkapkan gagasan. Inovasi artinya bagaimana guru menciptakan pembelajaran yang  membuat siswa berpikir bahwa belajar itu menyenangkan, sehingga meresap ke dalam benak siswa, tentunya tidak  ada rasa tertekan dengan deadline dan kebosanan. Kreativitas berarti bahwa guru menciptakan kegiatan pembelajaran yang berbeda yang sesuai dengan tingkat siswa yang berbeda. Efektivitas merujuk pada seberapa baik guru mampu menciptakan hal-hal yang perlu dikuasai  siswa dalam kegiatan pembelajaran  tanpa membuang waktu. Dan menyenangkan berarti suasana belajar mengajar yang menyenangkan, dimana siswa memusatkan seluruh perhatiannya  pada pembelajaran yang berarti banyak waktu kerjanya. Menggunakan media pembelajaran inovatif yang dapat menarik  dan memotivasi siswa. Penggunaan peralatan tambahan seperti LCD proyektor atau ohp  untuk memudahkan pekerjaan guru juga membantu meningkatkan kemampuan belajar siswa. Karena ada siswa yang bisa cepat belajar audio-visual dan non-audio-visual.

Nama : Ranti Zahirah

Mahasiswi : Universitas Sriwijaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun