Bunda Selsa datang berkunjung ke kios bunga, dengan mata penuh sembab menceritakan semua keadaannya."Bukan aku ngga rela ,Jingga nikah sama Bang Ibay " Ran, tapi urusan rumah tanggaku yang dulu sudah tentram slalu ada riak didalamnya. Maklum suamiku kan paling ganteng di desa Rangkat ini.
"Trus, maunya gimana bunda Selsa??..."Gini dech, coba kamu sama pemuda malam Ari menyelidiki kehidupan Jingga sama bang Ibay, merekakan mo ke Bali menikmati voucher pemberian dari warga disini, ohh.. Kalau gitu gampang bunda Selsa ." Jingga, dengan penuh percaya diri mampir dan pamer ke aku. " Ran,neh lihat tiket sudah dalam genggamanku,"aku dan bang Ibay mau ke Bali lumayan dapat gratisan." "Aku, sudah dijanjikan bang Ibay pulang dari Bali nanti mau dibelikan rumah beserta perlengkapannya dan dia slalu sayang sama ku, untuk bunda Selsa ngga mau mikir salah sendiri suami ganteng dibiarkan kelamaan sendiri dan akupun sendiri jomblo maulah buat membahagiakan Mommy dan papi, tau kan aku sedikit genit di desa ini, hehehe ... "Kamu tau Jingga, sekarang kantor SEKDES sudah kayak kios bunga". Semua cewek Rangkat unjuk gigi memberikana perhatian ke Aa KADES ini yang bikin risau hatiku. "Untung Kembang sudah acuh dan lebih perhatian ke mas Reporter akukan sedikit lega tapi hati Aa KADES tetap ngga bergeming masih pengen dengan Kembang waktu melihat berkas warna kuning dalam genggamannya". Mereka semua beli bunga ditempatku dan alasan macam - macam. "Miss Rochma berangkat ngajar beli gladiol dengan alasan buat ruangan kepala sekolahnya, Zwang membeli alasan mau diberikan ke temannya yang baru melahirkan, Sekar Mayang mau ngirim juga tapi bunganya misterius emang ada nama bunga kayak gitu ??"... "Aku, sendiri sudah sering ngirim ke kantor SEKDES tapi tanggapannya dingin, cuma ketemu Acik dan Asih , "taruh aja disitu, ntar kami sampaikan ke orangnya." "Apa, Ran !! " Kamu tetap mencalonkan jadi bu Kades, " Jingga, beranjak pergi dan bilang " aku tidak akan membiarkanmu. " Karena hatiku masih ada rasa sama mas Hans ." "Kenapa bete Ran,'' sapaan Ari yang baru pulang padahal sudah jam 09 pagi. "Tenang, ntar aku selidiki janji Ari. Jingga pulang ke rumah dengan muka kusut dan hati bingung tujuh keliling, antara bulan madu atau ikut mencalonkan diri jadi bu Kades sesuai impiannya.Setelah bang Ibay suaminya pulang kerja, bukan suguhan kopi yang datang tapi tampang kesel terlihat jelas. " Kita batalkan aja ke Bali, aku mau mencalonkan diri jadi bu Kades." " Hohohoho.. My honey sweety," Tapikan sudah matang rencana kita disana, kata bang Ibay." " Aku ngga rela Ranti mencalonkan jadi bu Kades, " Dan, mas Hans tetap yang terbaik dalam hidupku, celutuk" Jingga yang ngga sadar terdengar jelas di kuping bang Ibay," Hmm, tetap nama itu ngga pernah hilang dalam memori ingatannya." "Gitu,Ran !! Berita yang disampaikan Ari yang tadi malam mendengarkan di balik dinding rumah Jingga,berarti urusan bunda Selsa akan cepat beres karena kebiasaan kalau ngga tenang bang Ibay pulang kerumah istri tua untuk beberapa hari. Desa Rangkat menawarkan kesederhanaan Cinta untuk Anda datang ,bergabung dan berinteraksi bersama kami (klik logo kami)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H