Mohon tunggu...
Ranti Tirta
Ranti Tirta Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Perempuan biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kemelut Itu Datang Jua

23 November 2011   01:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:19 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bunda Selsa datang berkunjung ke kios bunga, dengan mata penuh sembab menceritakan semua keadaannya."Bukan aku ngga rela ,Jingga nikah sama Bang Ibay " Ran, tapi urusan rumah tanggaku yang  dulu sudah tentram slalu ada riak didalamnya. Maklum  suamiku kan paling ganteng di desa Rangkat ini.

"Trus, maunya gimana  bunda Selsa??..."Gini dech, coba kamu sama pemuda malam Ari menyelidiki kehidupan Jingga sama bang Ibay, merekakan mo ke Bali menikmati voucher pemberian dari warga disini, ohh.. Kalau gitu gampang bunda Selsa ." Jingga, dengan penuh percaya diri mampir  dan pamer ke aku. " Ran,neh lihat tiket sudah dalam genggamanku,"aku dan bang Ibay  mau ke Bali lumayan dapat gratisan."  "Aku, sudah dijanjikan bang Ibay pulang dari Bali nanti mau dibelikan rumah beserta perlengkapannya dan dia slalu sayang sama ku, untuk  bunda Selsa  ngga mau mikir  salah sendiri suami ganteng dibiarkan kelamaan sendiri  dan akupun sendiri jomblo maulah buat membahagiakan Mommy dan  papi, tau kan aku sedikit genit di desa ini, hehehe  ... "Kamu tau  Jingga, sekarang kantor SEKDES sudah kayak kios bunga". Semua cewek Rangkat unjuk gigi memberikana perhatian ke Aa KADES ini yang bikin risau hatiku. "Untung Kembang sudah acuh  dan lebih perhatian ke mas Reporter akukan  sedikit lega tapi  hati  Aa KADES tetap ngga bergeming masih pengen dengan Kembang waktu melihat berkas warna kuning dalam genggamannya". Mereka semua beli bunga ditempatku dan alasan macam - macam. "Miss Rochma  berangkat  ngajar beli gladiol dengan alasan buat  ruangan kepala sekolahnya, Zwang membeli alasan mau diberikan ke temannya yang baru melahirkan, Sekar Mayang mau ngirim juga tapi bunganya misterius emang ada nama bunga kayak gitu ??"... "Aku, sendiri sudah sering ngirim ke kantor SEKDES tapi tanggapannya dingin, cuma ketemu  Acik dan Asih , "taruh aja disitu, ntar kami sampaikan ke orangnya." "Apa, Ran !! " Kamu tetap mencalonkan jadi bu Kades, " Jingga, beranjak  pergi dan bilang " aku tidak akan membiarkanmu. "  Karena hatiku masih ada rasa sama mas Hans ." "Kenapa bete Ran,'' sapaan Ari yang baru pulang padahal sudah jam 09 pagi. "Tenang, ntar aku selidiki janji Ari. Jingga pulang ke rumah dengan muka kusut dan hati bingung tujuh keliling, antara bulan madu atau ikut mencalonkan diri jadi bu Kades  sesuai impiannya.Setelah bang Ibay suaminya pulang kerja, bukan suguhan kopi yang datang tapi tampang  kesel terlihat jelas. " Kita batalkan aja  ke Bali, aku mau mencalonkan diri jadi bu Kades." " Hohohoho.. My honey sweety," Tapikan sudah matang rencana kita disana, kata bang Ibay." " Aku ngga rela Ranti mencalonkan jadi bu Kades, " Dan, mas Hans tetap yang terbaik dalam hidupku, celutuk" Jingga yang ngga sadar terdengar jelas di kuping bang Ibay," Hmm, tetap  nama itu  ngga pernah hilang dalam memori ingatannya." "Gitu,Ran !! Berita yang disampaikan Ari yang tadi malam mendengarkan di balik dinding rumah Jingga,berarti urusan bunda Selsa akan cepat beres karena kebiasaan  kalau ngga tenang bang Ibay pulang kerumah istri tua untuk beberapa hari. Desa Rangkat menawarkan kesederhanaan Cinta untuk Anda datang ,bergabung dan berinteraksi bersama kami (klik logo kami)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun