Sebuah lagu kini sedang mengalami ketenaran yang luar biasa, Semua orang menyanyikan lagu ini, petani di sawah, karyawan kantor, PNS, pengamen jalanan, bahkan Anggota DPR dan pak menteri yang politisi menyanyikan lagu ini.
”Kok Bisa? Demikan seorang jurnalis asing bertanya.
”Ya bisa dong, masa ya bisa lah” pengamat dunia pendidikan menjawab.
”Ini panjang ceritanya Mister” bang Eno ikut menimpali.
Ketenaran lagu ini berawal dari sebuah lomba mencipta atau menggubah lagu, satu bulan yang lalu sebuah pengumuman lomba mengarang lagu di siarkan, informasi ini dalam hitungan hari dengan 4 jari saja sudah sampai ke pelosok Negeri, sebab pengumuman menyeruak cepat tidak lain karena hadiahnya berjumlah 2 Miliar dan boleh di ikuti oleh siapa pun. Di tengah kondisi serba sulit siapa sih yang tidak mau duit, ”monyet di karantina di muliakan pake duit” demikian kata bang Eno.
Lomba pun di gelar, setelah melalui proses pendaftaran, seleksi dan berbagai proses, akhirnya kontes menghasilkan dua kompetitor. Finalisnya si Sudib dan Pak Pemimpin, melalui poling sms pemenangnya di tentukan, singkat cerita akhirnya kontes di menangkan oleh pak Pemimpin.
”Kok bisa?”
”Ya bisa dong, masa ya bisa lah” demikian jawaban pengamat musik yang menjadi juri.
Semua orang di negeri ini punya cara menjawab yang sama, ”ya bisa dong, ya bisa lah”, ”ya iya dong, ya iya lah” model jawaban seperti ini "lagi ngetren" kata ABG di ujung jalan.
Alasan logis kenapa pak Pemimpin memenangkan kontes lagu tidak lain karena beliau pandai mencipta lagu dan menyanyi. Alasan lain menurut tukang protes, ini kolusi, ini permainan polling sms, ada main mata, macam-macam alasan tertumpah.
Sejak awal lomba ini sudah melibatkan jutaan orang, semua lapisan rakyat mengikuti lomba mengarang lagu ini, anda pasti bisa tebak hal yang terjadi selanjutnya. Semua orang kecewa, menggerutu sepanjang-panjangnya. Sebagaimana kebiasaan, demonstrasi di mana-mana rusuh pun tak terelakan,, berbagai model aksi protes terjadi, dari somasi juri, hingga tuduhan mencemarkan nama baik.
Kejadian ini menjadi berita di semua media, dari koran, majalah, televisi sampai media online, untuk yang terakhir tentunya tak ketinggalan di situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twiter
Menurut pengamat, sebenarnya lagu yang layak jadikan pemenang itu adalah lagu yang di gubah oleh si Sudib seorang anak buruh perkebunan. Lagunya ringan, menggelitik dan di sukai oleh setiap orang. Lagu karangan Sudib di nyanyikan semua orang, di terima semua kalangan, lagunya mendidik tidak membohongi pendengarnya, kemasannya juga baik. Berbagai ulasan pengamat di tampilkan di media-media. Dengan sendirinya lagu si Sudib yang anak buruh menjadi terkenal.
Anda tentu penasaran dengan isi dan judul lagu itu, lagu itu judulnya "Sekolah Mahal"
Sebaris penggalan lagu itu berbunyi: