Mohon tunggu...
Nono Purnomo
Nono Purnomo Mohon Tunggu... Guru - mandiri

Belajar memahami dan merasakan ....

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Membeli Ular Besi yang Tak Asik lagi

4 Mei 2015   00:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:24 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam satu tahun penilaian saya berubah tentang ular besi, sebelumnya saya begitu kagum dan berusaha untuk setia. Hal itu saya tulis di catatan harian saya pada tanggal 27 Agustus 2014 dengan judul membeli ular besi seharga Rp. 2000,00. Kemudian pada catatan harian saya yang berikutnya tentang rasa kecewa saya pada ular besi pada tanggal 18 April 2015 dengan puisi ular besi yang tak asik lagi.

Ini semata-mata saya lakukan karena kecintaan saya pada ular besi tumpangan rakyat yang praktis dan tentunya terus harus EKONOMIS. Meskipun saya miris karena entah mengapa pemerintahan sekarang sangat senang dan hobi menaikan semua harga-harga ....tak terkecuali harga si ULAR BESI.

Membeli ular besi seharga Rp. 2000,00

Ular besi yang saya tulis ini adalah kereta api. Saat ini menjadi favorit dan primadona bagi pengguna jasa angkutan darat, sebab kereta api sudah benar-benar berubah jauh tak seperti saat jaman saya masih kuliah di tahun 90an.Dulukereta api identik dengan kotor, bau dan tumpukan manusia yang berdesak2an bak pindang yang siap dijajakan. Kereta api dulu dapat sebutan fantastis sebagai TOILET TERPANJANG.....ya....karena saat kereta api sudah melewati REL nya yang tertinggal dan tercecer adalah bau "pesing" dan feses di sekitar bantaran rel sepanjang di laluinya.

Sekarang ular besi itu betul-betul berubah, baik naik yang kelas ekonomi maupun eksekutif rasa nyaman dapat kita rasakan. Meski jelas ada beda antara eksekutif dan ekonomi. semua itu sebenarnya tergantung pilihan:

sebagai contoh; kalo jarak jauh misalnya ke Jakarta

a. bila naik bangunkarta harganya kurang lebih berkisar 400 ribu ke atas

b. bila naik gaya baru malam hanya sekitar 55 ribu

per orang...

sama-sama berAC...hanya beda kursi saja.....

Kalo kantong lagi tebal boleh lah menyenangkan anak istri naik eksekutif, kalo lagi backpaker an sendiri pilihan ekonomi lebih MANTAP...

Untuk jarak dekat....MOJOKERTO ----SURABAYA

saya biasanya naik PENATARAN DHOHO @ Rp. 5500,00 ekonomi AC

Nah tadi malam saya nyoba naik KRD @ Rp. 2000,00 dengan fasilitas yang sama dengan DHOHO.....malah lebih tenang, AC lebih dingin...

Sebab jarang sekali penumpang yang mau naik ULAR BESI bernama KRD. Ular besi yang satu ini DULU identik dengan penuh penumpang, bau, kotor dan di tumpangi kalangan ekonomi ke bawah.

TAPI tadi malam saya melihatnya berbeda....KRD begitu asyik dan menawan....banyak bangku yang kosong, ACnya sampai menusuk tulang dan penumpang yang saya lihat banyak eksekutif muda dan pegawai kantoran.

Betul2...berbeda.....Ular besi seharga 2000 ini berusaha Meng ESKLUSIFKAN Masyarakatnya....menghapus memori kelam masa lalunya......Dan saya betul...betul jatuh HATI dengan Ular besi yang satu ini....Untuk di kemudian Hari saat saya akan ke Surabaya...atau pulang ke Mojokerto SAYA AKAN SETIA MEMBELI " ULAR BESI SEHARGA RP.2000,00"........INI !!!!!!!

Catatan Harian ke 2 (18 April 2015): Puisi Ular besi yang tak asik lagi

Dulu pernah ku banggakan dirimu....

Hanya dengan dua ribu....aq bisa menikmatimu......

Hawa segar dan dingin begitu terasa ....

Meski penuh sesak di dalam para pekerja....

Dulu "engkau" sungguh ku puja....

Karena dengan rupiah yang murah....engkau menjadi primadona......

Namun kini.....

Ya....kini.....aq harus jujur berkata...."Engkau" tak lagi menggoda.....

Engkau bukan lagi primadona....

Dalam gerbongmu hanya berisi orang....satu atau dua....

Banyak sudah. Pemujamu berpaling wajah.....

Apa karena bertambahnya harga??? Atau....???

Mahalnya harga mu dalam rupiah???

Rasanya...itu bisa iya.....

Atau jawaban itu malah salah....

Kalo aq pribadi ditanya....

Dari yang aq amati....

Dari yang aq resapi...

Engkau ular besi tak asik lagi... karena....

Rupiahmu yang bertambah tinggi...tak di barengi dengan fasilitas Pendinginmu...yang tak berfungsi....

Sering mati.....berkali...kali...mati....sehingga suasana tak nyaman lagi...

Sehingga...semua pemujamu kompak bilang dengan suara lantang.....HAI ULAR BESI SEKARANG KAU TAK ASIK LAGI............!!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun