Mohon tunggu...
Ranny Emilia
Ranny Emilia Mohon Tunggu... -

Dosen

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mau Dibawa ke Mana Relawan Politik Kita?

23 Maret 2016   07:54 Diperbarui: 23 Maret 2016   12:16 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Menempuh jalan sebagai relawan politik banyak tantangannya. Jika tidak kuat-kuat iman bisa terjerumus. Terlebih lagi relawan politik umumnya terdiri dari anak-anak muda. Sebagaimana orang muda pada umumnya, terlebih lagi ketika pendidikan yang dilampui tidak cukup memberikan kecerdasan inteletual dan moral, akan gampang sekali larut atau meniru praktek-praktek politik yang keliru. Jika ini dilakukan selama menjadi relawan politik bukan mustahil akan terus dibawa dalam menjalankan tugas-tugas hidup selanjutnya.

 

Boleh-boleh saja individu-individu dalam barisan relawan politik memandang kesempatan ini sebagai proses untuk memulai karier sebagai politisi atau memuluskan jalan bagi usahanya. Namun tidak semua sadar dan paham bahwa sebetulnya mereka hanya dimanfaatkan oleh orang-orang kuat dan kandidat yang didukungnya. Medan politik penuh dengan intrik, dan tipu daya. Kalau nilai-nilai itu mereka adopsi sebagai modal untuk menjalankan tugas sebagai relawan maka partisipasinya tidak memberi kan manfaat apapun untuk membaikan hidup dan kehidupan di masa depan.


Amatlah sayang jika kehadiran relawan politik tidak menjadikan orang-orangnya lebih baik dan lebih bijaksana dalam menjalankan kekuasaan politik. Masyarakat hanya mendapat getahnya berupa rasa tidak nyaman dan kerusakan-kerusakan yang lebih lagi dalam sistem-sistemnya. Baiknya tipa-tiap kandidat mulai berfikir untuk menjadikan tugas relawan politik sebagai proses untuk menjadikan orang-orangnya lebih baik dan lebih trampil dalam menjalankan kekuasaan dan mengelola harapan-harapan publik.

 

Sebaliknya dipihak relawan sekalipun medan politik yang dihadapi ‘kotor’, bertahanlah dan tetap teguh pada prinsip-prinsip moral, fokus pada arti pentingnya kualitas diri. Pilihan ini jauh lebih baik dan lebih memiliki pengharapan untuk membaikan hidup dan kehidupan. Ketika kualitas diri telah menjadi ciri yang menonjol, maka keadaan yang lebih baik akan semakin mungkin terwujud.


Maka berhati-hatilah, terutama anak-anak muda yang telah memilih jalan untuk masuk kedalam tim relawan politik. Cerdas dalam menilai dan berbuat, jangan ubah diri kalian menjadi “monster” yang tidak memiliki hati dan jiwa. Ikuti jalan kandidat yang lurus, jauhi yang melenceng. Gunakan segenap kemampuan terbaik kalian agar kandidat yang didukung bisa menang, namun tetap memakai jiwa yang bersih, dan meihat kepada tujuan-tujuannya yang mulia.

 

Akhirnya untuk para relawan politik dari semua kandidat, selamat berlomba untuk menjadi yang terbaik dan terdepan dalam menjalankan kebajikan umum.


Kowis, 23 Maret 2016

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun