Mohon tunggu...
Ranna Nabiilah Azzahra
Ranna Nabiilah Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB University

Mahasiswa IPB University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

B'TelKis Straw: Inovasi Teknologi Agroteknologi Mahasiswa IPB University

26 September 2023   16:54 Diperbarui: 26 September 2023   17:06 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.btelkisstraw.id

Saat ini sampah plastik menjadi salah satu permasalahan yang dialami oleh berbagai negara. Karena sifatnya yang sulit diurai, namun keberadaannya semakin meningkat setiap tahunnya. Masing-masing negara memiliki jumlah sampah plastik yang berbeda dengan berbagai latar belakang penduduk dan kondisi negaranya. Saat ini, Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik ke laut terbanyak kedua di dunia. Peningkatan jumlah sampah akan semakin menambah permasalahan, ketika masyarakat berperilaku buruk mengenai sampah, dengan membuang sampah sembarangan, seperti di jalan, di sungai, dan tidak menggunakan tempat sampah yang telah disediakan. 

Selain peran utama pemerintah Indonesia dalam mengurangi sampah plastik, perlu juga komitmen dari semua pihak untuk mengurangi penggunaan sampah plastik di Indonesia, termasuk masyarakat. Terdapat permasalahan lain yang timbul pada generasi Z dan seluruh masyarakat terkait kesehatan tubuh terhadap virus yang menurunkan imun karena aktivitas. Kurangnya serat, asupan vitamin menyebabkan tubuh generasi Z lesu dan depresi. Berbagai inovasi telah dilakukan dengan tujuan mengurangi sampah plastik, salah satunya adalah edible straw. 

Inovasi ini  merupakan salah satu inovasi dalam bidang teknologi agroindustri. Sedotan eco- friendly belum banyak diketahui khalayak ramai sedotan dapat disantap inovasi dari produk mengurangi pencemaran lingkungan, berpotensi meningkatkan ekonomi. Selain itu, inovasi sedotan yang dapat dimakan ini sudah banyak dikembangkan oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dengan menggunakan berbagai bahan organik.

https://www.btelkisstraw.id
https://www.btelkisstraw.id

Dari keadaan itulah, Tim Golden Company mempersembahkan produk B'TelKis Straw sebagai inovasi sedotan yang bisa dimakan dengan bahan bunga telang dan kulit pisang. Pati dan kulit buah untuk membuat sedotan sudah sangat meningkat di Indonesia untuk pengembangan pertanian. 

Maka, B'Telkis Straw ini mampu mengurangi permasalah limbah plastik nih bahkan menciptakan wirausaha baru berbasis pemanfaatan limbah hasil pertanian dan pemanfaatan tumbuhan liar dari bunga telang dan kulit pisang. Kerenn kannn??? Dari segi manfaatnya nih, B'Telkis Straw memiliki manfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh, serat dan vitamin mencegah virus. Maka dari itu B'TelKis Straw hadir sebagai teman pelengkap generasi Z dan masyarakat untuk memperkenalkan  kebiasaan baru untuk terbiasa mengurangi limbah sedotan plastik.

Keunggulan produk B'TelKis Straw, memiliki serat dan antioksidan yang dimanfaatkan sebagai tambahan  asupan vitamin bagi generasi Z, masyarakat, dan anak-anak. Ketersediaan bahan  bakunya yang bersifat suistainable tersedia secara melimpah di Indonesia sehingga  dapat digunakan dan diproduksi secara berkelanjutan. Pada aspek lingkungan,  sedotan santap bersifat zero waste lohhh. Bahkan, pada aspek sajian hidangan, sedotan santap ini  tergolong biodegradable sehingga sangat cocok dinikmati oleh kalangan generasi  Z, masyarakat, dan anak-anak karena lebih trendy dan mem-branding zero waste.

Usaha B'TelKis Straw dalam manajemen usaha ini dilaksanakan dan diatur  dengan budaya kerja yang memiliki nilai Fungsional Raw Materials for Eco friendly. Harapannya budaya tersebut dapat mewujudkan perusahaan yang ramah  lingkungan dan bahan baku yang memiliki kandungan pangan fungsional. 

Golden  Company menggagas nilai budaya dalam perusahan yaitu: Giving, visionary,  teamwork, integrity, affordable, environmentally friendly. Golden Company memiliki susunan spesialisasi kerja yaitu, Hilda Natasya sebagai (Hasil Hutan), Ranna Nabillah Az-zahra sebagai (Ilmu dan Teknologi Pangan), Ryanandra  Hanif Pranata (Agribisnis), Aqil Taqiyuddin sebagai (Agribisnis), dan Muhammad Ismail sebagai (Kimia) dan di dampingi Verra Junita BR Sitanggang, S.Hut., M.Sc selaku dosen pembimbing.

B'TelKis 

Instagram

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun