Mohon tunggu...
Raniya Azzahra Putri Ananda
Raniya Azzahra Putri Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hukum

Setiap yang ada, pasti bermakna

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aliran Neoklasik pada Arsitektur Istana Bogor

17 Juni 2024   18:22 Diperbarui: 17 Juni 2024   19:33 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istana Bogor (Sains Souci) pada masa pemerintahan Hindia Belanda

Bagian Istana Bogor
Bagian Istana Bogor

Pembangunan Istana Bogor juga mengikuti standar bangunan Eropa yang selalu memiliki teknik khusus dan menggunakan bahan material berkualitas tinggi. Hal ini dapat dilihat dari dinding Istana Bogor yang dibuat dari batu bata merah terplester kapur dan dilapisi cat Dulux Pentalite hingga ketebalan 50-60 cm.

Sejak diambil alih oleh pemerintah Indonesia pada 1950, Istana Bogor memiliki banyak sekali unsur di dalamnya yang masih melekat hingga saat ini. Seperti;

1. Unsur Bentuk

Bangunan Istana Bogor dibangun dengan aksen kolonialisme dan arsitektur eropa yang telah disesuaikan dengan kondisi alam Indonesia. Dapat terlihat dengan jelas detail dari perpaduan gaya bangunan neo klasik dan Indische Empire (Kerajaan Belanda) pada Istana ini, khususnya pada Gedung Utama.

2. Unsur Ruang

Istana Bogor memiliki luas lahan sebesar lebih kurang 14.892 meter persegi, dan dengan luas halaman 28,4 hektar. Bangunan ini berada di area Kebun Raya Bogor yang terbentuk sebagai hasil atas ketertarikan akan ilmu Botani yang dimiliki Gubernur Jenderal Stamford Raffles yang pada saat itu mendiami Istana Bogor.

3. Unsur Estetika

Dilapisi dengan cat berwarna putih tulang, serta penggunaan cat berwarna emas dan coklat pada aksennya, Istana Bogor berhasil memberi kesan agung dan elegan di tengah-tengah pepohonan.

4. Unsur Keunikan

Berbeda dengan banyak Istana Kepresidenan lainnya, Istana Bogor memiliki banyak rusa berkeliaran di pekarangannya. Rusa-rusa tersebut merupakan rusa berjenis Axis yang diberikan oleh Raja Nepal sebagai hadiah kepada pemerintah Hindia Belanda di tahun 1808.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun