Mohon tunggu...
Rani Wulansari
Rani Wulansari Mohon Tunggu... Lainnya - profesi penjaga hutan intansi pencinta flora dan fauna

hobi saya menyanyi menanam tanaman atau berkebun dan saya suka memilihara hewan kepribadian ekstrovet aktif dan gampang bergaul topik favorit saya tentang tanaman hewan keindahan alam dan saya suka gunung

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kebakaran Hutan di Indonesia

9 Januari 2025   22:12 Diperbarui: 9 Januari 2025   22:11 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah suatu negara dengan iklim tropis yang terdiri atas ribuan pulau. Daratan Indonesia memang tidak seluas lautannya, tetapi hutan di Indonesia sangat banyak, mulai dari ujung Aceh (sabang) hingga Merauke (Papua). Beberapa tahun terakhir ini, kebakaran di Indonesia sering kali terjadi. Hal itu disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan buatan (manusia).

Faktor alam memang tidak dapat disalahkan, tetapi faktor buatan yang perlu dievaluasi. Manusia saat ini telah kehilangan kesadarannya hingga mereka melakukan hal-hal yang merugikan banyak pihak, termasuk hutan sebagai lingkungan hidup. Hutan adalah habitat dari ribuan spesies makhluk hidup yang saling bergantung.

Aksi manusia membakar hutan untuk memenuhi maksud dari dalam dirinya sendiri memang perlu diadili. Alasan mereka melakukan pembakaran hutan beragam, mulai dari ingin membuka lahan tanam baru hingga berdirinya gedung-gedung bertingkat. Namun, hal yang patut disayangkan karena mereka tidak memikirkan aneka flora dan fauna yang ada di dalam hutan tersebut.

Flora dan fauna hutan akan melarikan diri, bahkan mati hangus terbakar api yang berkobar karena ulah manusia. Mereka akan kehilangan habitat aslinya dan akibat dari hal tersebut adalah larinya para satwa ke permukiman penduduk. Mereka merasa tidak lagi memiliki rumah yang dapat mereka tempati, sehingga jalan terakhir adalah lari ke permukiman warga sekitar.

Tak heran jika banyak kasus ditemukannya hewan liar seperti macan dan singa masuk ke permukiman warga. Seperti kata pepatah "apa yang kita lakukan akan berbalik ke diri sendiri". Oleh karena itu, berbuatlah sesuatu yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun