2. Memberikan Ice Breaking
Untuk membantu siswa yang mengantuk saat pembelajaran Fiqih, guru dapat memberikan ice breaking yang menarik, seperti mengajukan pertanyaan menarik terkait topik Fiqih, membagikan cerita pendek, atau melakukan permainan kuis singkat. Ini akan membantu siswa untuk terjaga, meningkatkan interaksi, dan merangsang pemikiran mereka.
3. Mengurangi Beban Materi
Penting untuk memprioritaskan materi yang paling penting. Tidak semua topik dalam Fiqih memiliki tingkat urgensi yang sama. Guru perlu untuk menentukan materi yang harus diberikan prioritas, terutama yang berkaitan dengan praktik sehari-hari. Materi yang lebih mendalam atau kontekstual dapat diajarkan pada tahap yang lebih tinggi.
4. Memberikan Waktu Istirahat yang Cukup
Pastikan siswa memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat di antara kegiatan harian di pondok pesantren. Waktu tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental siswa.Â
Menurut penulis untuk mengatasi masalah siswa yang mengantuk dalam pembelajaran Fiqih di pondok pesantren, guru dapat mengkombinasikan dari solusi-solusi di atas. Dengan menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih menarik, memberikan waktu istirahat yang cukup, dan berkomunikasi dengan siswa, guru dapat meningkatkan efektivitas pengajaran dan memastikan siswa lebih terlibat dalam proses pembelajaran. Ini akan membantu mereka untuk lebih memahami pembelajaran Fiqih dan mengurangi rasa kantuk dalam pembelajaran.
Penting juga untuk berkomunikasi secara terbuka dengan siswa. Dengarkan keluhan dan masukan mereka. Dengan memahami kebutuhan siswa, guru dapat menyesuaikan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H