Mohon tunggu...
Rani Puspa A
Rani Puspa A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Industrial Engineering'20

halo semua!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Akankah Kualitas Udara Membaik?

9 Juni 2022   11:21 Diperbarui: 9 Juni 2022   11:51 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup dan mempengaruhi perkembangan kehidupan baik secara langsung maupun tidak langsung. Kualitas lingkungan hidup berarti bahwa keadaan lingkungan dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia. 

Terdapat beberapa indikator kualitas lingkungan, yaitu kualitas air bersih, kualitas udara yang jauh dari polusi, hingga terlindungi dari dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, kualitas lingkungan yang baik merupakan aspek penting dalam kehidupan.

Salah satu indikator penting dari kualitas lingkungan adalah kualitas udara yang jauh dari polusi. Terlebih lagi, udara yang bersih merupakan salah satu kebutuhan penting bagi seluruh makhluk hidup di dunia. 

Pencemaran udara merupakan masalah lingkungan terbesar yang memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan manusia. Pencemaran udara di beberapa kota besar di Indonesia semakin memprihatinkan. 

Kualitas udara di Indonesia kembali mendapatkan peringkat buruk, yaitu menempati peringkat ke-17 negara di dunia sebagai negara paling berpolusi udara di dunia dengan konsentrasi PM 2,5 tertinggi. Mengutip dari IQAir 2021, posisi ini juga menjadikan Indonesia sebagai negara nomor 1 yang paling berpolusi di kawasan Asia Tenggara.

Sebagian besar penyebab terjadinya pencemaran udara berasal dari aktivitas manusia. Penggunaan kendaraan bermotor merupakan aktivitas manusia yang menjadi faktor terbesar terjadinya pencemaran udara. 

Banyak orang yang masih menggunakan kendaraan pribadi yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas serta peningkatan kadar karbon monoksida dan berbagai senyawa hidrokarbon lainnya. Penggunaan kendaraan pribadi ini juga dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang semakin pesat. 

Hasil dari aktivitas industri seperti asap pabrik serta aktivitas rumah tangga lainnya juga sangat mempengaruhi terjadinya pencemaran lingkungan.

Apabila terkena paparan pencemaran udara secara berlebihan dapat meningkatkan resiko penurunan kesehatan dan meningkatkan terjadinya berbagai penyakit. 

Dalam beberapa tahun kedepan, jumlah penderita gangguan saluran pernapasan diprediksi akan meningkat. Bagi tumbuhan, pencemaran udara dapat menghambat proses fotosintesis. Selain itu, terdapat dampak buruk yang terjadi pada rantai makanan yang meliputi tumbuhan dan hewan yang terpapar pencemaran udara sehingga memungkinkan terjadinya gejala kerusakan sistem pada tubuh tumbuhan dan hewan tersebut. 

Akibat lain yang dapat ditimbulkan melalui pencemaran udara adalah dapat mempengaruhi perubahan iklim hingga pemanasan global. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pencemaran udara, perubahan gaya hidup yang mendorong konsumsi energi, banyaknya pembangunan sehingga memberi ruang sedikit untuk penghijauan, serta ketergantungan terhadap minyak bumi sebagai sumber energi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan pencemaran udara, 

Apabila pencemaran udara terus meningkat dan tidak ada gerakan pencegahan yang dilakukan oleh manusia, maka akan lebih banyak dampak negatif yang dapat terjadi dan mempengaruhi kehidupan manusia dan seluruh makhluk hidup di dunia ini. 

Tindakan yang paling sederhana yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak adalah dengan membangun rasa sadar, peduli, dan cinta lingkungan. Masing-masing individu juga bertanggungjawab dalam menjaga kualitas udara dan lingkungan. Setiap orang dapat memulai tindakan peduli lingkungan dimulai dari dirinya sendiri. 

Pengolahan limbah secara tepat, penggunaan transportasi umum, hingga melakukan penanaman pohon merupakan bentuk kesadaran sebagai upaya untuk menjaga lingkungan dari pencemaran udara dan berbagai pencemaran lainnya. Pemerintah juga berperan penting dalam menangani permasalahan lingkungan. 

Hal tersebut dapat dilakukan dengan menegakkan regulasi hukum serta memberi sanksi bagi orang-orang yang mencemari lingkungan. Untuk memperbaiki kualitas udara dan meningkatkan ketersediaan udara bersih, pemerintah harus mewujudkan kota rendah emisi karbon. 

Pembangunan fasilitas bagi masyarakat seperti taman kota, trotoar, jalur untuk sepeda, penggunaan transportasi umum, serta pembatasan penggunaan kendaraan pribadi dapat diupayakan untuk mengurangi emisi karbon hingga mengurangi pencemaran udara.

Upaya mengatasi pencemaran udara harus dilakukan secara bersama-sama dan menyeluruh. Maka, akankah kualitas udara membaik? Kualitas udara akan membaik dengan adanya tindakan penanganan dan pencegahan dari berbagai pihak, diharapkan bahwa akan ada peningkatan kualitas lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran udara yang lebih buruk. 

Kedepannya, jika kita sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan memiliki kesadaran untuk melakukan tindakan untuk menjaga lingkungan, harapannya adalah agar seluruh makhluk hidup di dunia ini dapat merasakan kehidupan yang baik didukung oleh kualitas lingkungan yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun