Mohon tunggu...
Eni Ratnaningsih
Eni Ratnaningsih Mohon Tunggu... -

Nama lengkap Eni Ratnaningsih, tinggal di kota Palembng

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Kata-kata Bernyanyi

2 Maret 2015   20:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:16 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau semai sebaris kata, tepat di tengah mataku, "Semoga mereka tumbuh subur, berakar di hati, meriap jalari pembuluh, berbuah rimbun di ranting-ranting pikirmu."

Kusentuh mataku, kemudian menatapmu dengan tatapan setengah geli setengah ragu, "Aku khawatir, mereka akan kering sebelum bertunas."

Lalu, ujung telunjukmu menyentuh pelupukkku, mengatupkannya, "Dala­m pejammu, mereka akan beranak pinak, menyemak, merebak hingga kebak dada, sesak mendesak kepala. Keheningan, kesenyapan, dan kejernihan, akan menumbuh-suburkan mereka dalam dirimu."

Kupejamkan mata, berputar mencari, berharap memetik buah seketika. Tapi, tak sehelai pucuk tunas pun kutemukan di dadaku atau kepalaku, "Tidak satu pun kata muncul di sana."

Kau tertawa, menggelengkan kepala, melihat ketidaksabaranku.

Itu beberapa minggu yang lalu.

Kau tahu, Man?

Sepertinya, kata-kata yang kau semai di tengah mataku itu,

sekarang telah tumbuh, meriap

Semalam, seseorang membisikkan sebuah puisi

tepat di telingaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun