Karbon monoksida (CO) adalah gas tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa yang sering disebut sebagai “pembunuh diam” karena sifatnya yang beracun. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak kekhawatiran atas keberadaan CO di berbagai lingkungan serta dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan semakin meningkat. Artikel ini bertujuan untuk menggali tingkat karbon monoksida dan dampaknya terhadap kesehatan manusia serta ekosistem.
Pemahaman tentang Karbon Monoksida:
Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil seperti bensin, solar, batu bara, dan gas alam. Sumber umum emisi CO meliputi kendaraan bermotor, proses industri, dan sistem pemanas rumah tangga. Setelah terlepas, CO dapat bertahan di atmosfer untuk jangka waktu yang lama, menyebabkan paparan luas.
Eksplorasi Tingkat CO:
Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat karbon monoksida bervariasi secara signifikan tergantung pada lokasi, waktu, dan aktivitas manusia. Daerah perkotaan dengan lalu lintas padat dan zona industri cenderung memiliki konsentrasi CO yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan. Mapala Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta telah melakukan penelitian CO di Kecamatan Depok, Sleman menggunakan alat MQ7. Alat pemantauan yang dilengkapi dengan sensor canggih ini memberikan data mengenai tingkat CO, suhu, dan kelembaban sehingga memungkinkan peneliti menganalisis kadar karbon monoksida, korelasi antar CO, suhu, kelembaban dan mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian khusus.
Dampak Terhadap Kesehatan Manusia:
Paparan tingkat karbon monoksida yang tinggi dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang serius. Ketika dihirup, CO masuk ke dalam aliran darah dan berikatan dengan hemoglobin, mengurangi kemampuan darah untuk mengangkut oksigen. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, pusing, mual, dan dalam kasus yang parah, pingsan dan kematian. Paparan jangka panjang terhadap tingkat CO yang rendah juga telah dikaitkan dengan masalah kardiovaskular dan gangguan neurologis.
Dampak Terhadap Lingkungan:
Selain dampaknya terhadap kesehatan manusia, karbon monoksida juga dapat merusak lingkungan. CO berkontribusi pada pembentukan ozon di permukaan dan partikulat halus, yang dapat memperburuk masalah pernapasan dan merusak ekosistem. Salah satu efeknya adalah mempengaruhi gas rumah kaca seperti metana dan karbon monoksida, yang berkontribusi pada perubahan iklim dan pemanasan global. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan suhu di daratan dan laut, perubahan ekosistem, meningkatkan aktivitas badai, dan menyebabkan kejadian cuaca ekstrem lainnya.
Kesimpulan:
Seiring pemahaman kita tentang karbon monoksida yang terus berkembang, jelas bahwa upaya bersama diperlukan untuk mengatasi bahaya lingkungan ini. Dengan memantau tingkat CO, menerapkan standar emisi yang lebih ketat, dan mempromosikan teknologi yang lebih bersih, kita dapat mengurangi risiko kesehatan dan lingkungan yang terkait dengan gas berbahaya ini. Penting bagi pemerintah, industri, dan individu untuk bekerja sama dalam menjaga kesehatan masyarakat dan melindungi planet kita dari dampak polusi karbon monoksida.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H