Budak cinta atau bucin, adalah istilah yang tak asing lagi di telinga. Diperkenalkan pertama kali oleh youtuber Andovi Da Lopez dan Jovial Da Lopez, bucin merujuk pada sebuah perilaku dan perbuatan yang dilakukan oleh seseorang yang cenderung mau melakukan apa saja demi sang pujaan hati tercinta.
Ada enam gaya cinta menurut John Lee. Dan bucin menjadi bentuk gaya cinta yang bernama agape, yaitu cinta yang penuh perhatian selalu ingin memberikan sesuatu, selalu siap memaafkan segala kesalahan pasangannya. Cara pengungkapannya rasa cinta ini dilakukan dengan pengorbanan diri, kesabaran dan rasa percaya terhadap pasangan.
Bucin bisa menyasar siapa saja, tidak peduli tua atau muda. Sayangnya, tidak sedikit perilaku bucin yang berakhir tragis. Jika sudah seperti ini, hubungan cinta sudah tidak bisa dikatakan sebagai suatu hubungan yang sehat, melainkan sudah beralih kepada toxic relationship.
Seorang bucin yang rela melakukan apa saja kepada pasangannya, terkadang tidak sadar jika mereka berada pada lingkaran toxic relationship, sebuah hubungan yang tidak menyenangkan bagi diri sendiri atau orang lain. Seseorang yang terjebak dalam hubungan ini biasanya memiliki konflik batin dalam dirinya sendiri. Konflik batin ini biasanya mengarah pada amarah, depresi, atau kecemasan. Bahkan yang terparah bisa sampai kesulitan untuk hidup produktif dan sehat.
Untuk menghindari hubungan yang tidak menyehatkan seperti itu, di bawah ini ada beberapa tips yang bisa diterapkan.
Cintai dirimu sendiri
Pepatah pernah mengatakan bahwa cintai dirimu sendiri sebelum kamu mencintai orang lain. Agaknya pepatah ini bukanlah omong kosong belaka, pasalnya dengan mencintai diri sendiri terlebih dahulu maka kamu akan menerima dan mensyukuri apa yang ada pada dirimu serta dengan cepat, kamu akan mengenali kekurangan yang ada dalam diri dan segera memperbaikinya. Bila rasa cinta pada diri sendiri telah tertanam, maka kalian akan terhindar dari sikap bucin.
Banyak mengikuti kegiatan yang positif
Ketika manusia sedang ditaraf kasmaran-kasmarannya. Ia menjadi tidak fokus pada kegiatan yang sedang ia jalani karena terbayang-bayang akan pujaan hati dan selalu ingin bertemu dengannya. Membuat hati gundah gulana karena tak kunjung bertemu. Berakibat pada turunnya semangat beraktivitas atau bahkan sampai menurunnya nilai akademik. Namun, menyukai seseorang bukanlah seperti itu.
Bila rasa galau menyerang, kalian bisa menyibukkan diri dengan aktivitas yang bernilai positif. Misalnya seperti menyibukkan diri dengan tugas kampus. Mengasah kemampuan yang kalian miliki agar semakin terampil. Selain itu kalian juga bisa mengambil kerja part time agar pikiran kalian tidak melulu terpaut akan sang pujaan hati semata. Mengalihkan perhatian dengan kesibukkan yang ada dapat mencegah kamu dari galau yang berlarut-larut.
Berani untuk mengakhiri
Sudah kamu pastikan perasaanmu padanya? Sudah kamu tanyakan juga bagaimana dia kepadamu? Jika sudah, kini harusnya kamu mulai tahu apa yang harus kamu lakukan. Apakah kamu akan melanjutkan perjuangan mu, ataukah merelakannya pergi.
Tak masalah bila harus menyerah saat memperjuangkan cinta. Sebab ada sosok yang harus lebih diperjuangkan yaitu dirimu sendiri. Kamu berhak untuk memilih bebas dari segala tuntutan dan tekanan darinya. Jangan ragu untuk menyudahi setiap proses mu. Selagi belum ada ikatan apapun kamu dan dia berhak menjadi sebatas teman tanpa harus mengorbankan kepentingan dan merelakan diri sendiri untuk orang lain yang belum tentu memikirkan kita.
Itulah beberapa tips yang dapat mencegah kalian dari sifat bucin ketika lagi kasmaran-kasmarannya dengan seseorang. Benar cinta memang tak menggunakan logika namun tak sampai mengahancurkan diri sendiri pula hanya karena cinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H