Mohon tunggu...
Rani HafizatulFadhila
Rani HafizatulFadhila Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

hobbi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Teori Kognitif dalam Pembelajaran Anak Usia Dini

22 Oktober 2023   16:39 Diperbarui: 22 Oktober 2023   17:14 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vygotsky lebih menekankan scaffolding, yaitu memberikan bantuan penuh kepada anak dalam tahap-tahap awal pembelajaran yang kemudian berangsur- angsur dikurangi dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil alih tanggung jawab semakin besar segera setelah ia dapat melakukannya.

Pada implementasi proses belajar mengajar di sekolah, bentuk penerapan teori kognitif adalah guru ketika menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik serta memberi ruang bagi mereka untuk saling berbicara serta diskusi dengan teman-temannya.

Contoh implementasi yang dapat diterapkan pada pembelajaran anak usia dini adalah dengan bercerita dan berdiskusi dengan anak-anak di dalam kelas tentang suatu objek. Mendengar pendapat-pendapat setiap anak, mengajak anak untuk mendengarkan perkataan teman-temannya.

 Implementasi teori kognitif dalam pembelajaran anak usia dini dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Memberikan pengalaman langsung: Anak usia dini belajar melalui pengalaman langsung dengan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pengalaman langsung yang relevan dengan konteks anak, seperti mengamati benda-benda di sekitar mereka atau melakukan kegiatan praktis.

2. Mendorong pemahaman konsep: Anak usia dini juga perlu diberikan pemahaman konsep dasar melalui kegiatan yang relevan dengan konteks mereka. Misalnya, menghitung benda-benda di sekitar mereka atau mengamati alam.

3. Mendorong interaksi sosial: Anak usia dini juga perlu diberikan kesempatan untuk berinteraksi sosial dengan teman sebaya dan orang dewasa. Hal ini dapat membantu mereka dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru.

4. Menggunakan bahasa dan simbol: Anak usia dini juga perlu diberikan pengalaman dalam menggunakan bahasa dan simbol dalam memperoleh pengetahuan. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak dan memperkenalkan simbol-simbol dasar seperti angka dan huruf.

5. Memberikan kebebasan dalam belajar: Anak usia dini perlu diberikan kebebasan untuk memilih kegiatan yang ingin mereka lakukan, sehingga mereka dapat belajar dengan cara yang paling sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.

Dalam implementasi teori kognitif dalam pembelajaran anak usia dini, peran guru atau pendidik sangat penting. Guru perlu memahami karakteristik dan kebutuhan anak usia dini, serta mampu merancang pembelajaran yang sesuai dengan teori kognitif. Selain itu, guru juga perlu memperhatikan lingkungan pembelajaran yang mendukung perkembangan kognitif anak, seperti penggunaan alat peraga yang menarik dan lingkungan yang aman dan nyaman. Dengan demikian, pembelajaran anak usia dini dapat berjalan dengan optimal dan dapat membantu anak dalam mengembangkan potensi kognitif mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun