Baru-baru ini, gaya hidup seperti frugal living kerap kembali naik daun di media sosial. Saya pun sering melihat postingan-postingan terkait frugal living yang diunggah oleh para selebgram di akun instagram mereka. Sebagai influencer, mereka berusaha mengedukasi dan mempengaruhi penonton atau followers mereka untuk ikut memulai dan menerapkan konsep frugal living tersebut.
Namun, saya masih jarang menemukan postingan yang membahas tentang sustainable living di media sosial. Padahal gaya hidup ini juga tak kalah penting dan akan sangat bermanfaat jika banyak orang yang menyebarluaskan informasi ini kepada masyarakat. Menurut saya, di era sekarang ini, informasi persuasif tentang sustainable living akan lebih menarik dan berpengaruh jika disebarkan lewat media sosial. Ajakan tersebut akan lebih efektif untuk menggugah kesadaran dan minat masyarakat untuk ikut memulai dan menerapkan sustainable living sebagai gaya hidup.
Namun cukupkah sustainable living dijadikan sebatas gaya hidup di masyarakat saja?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita berkenalan dulu dengan sustainable living ini. Jujur saja, saya memang sering mendengar atau membaca sekilas terkait istilah ini. Namun baru kali ini saya benar-benar menguliknya secara mendalam dan memahami lebih detail apa sustainable living itu, seberapa penting, dan bagaimana cara menerapkannya.
Sustainable living memang terdengar mirip seperti gaya hidup frugal living. Namun keduanya ternyata memiliki fokus yang berbeda. Gaya hidup frugal living atau minimalis lebih berfokus pada tindakan mengurangi kepemilikan barang dan penggunaannya secara umum. Sedangkan sustainable living berfokus utama pada penggunaan sumber daya alam yang efisien.
Sustainable living merupakan gaya hidup yang memiliki tujuan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan alam sebagai perwujudan pemanfaatan energi berkelanjutan. Kesadaran bahwa ketersediaan sumber daya alam yang makin terbatas dan perlu dikelola dengan bijak menjadi landasan dalam memulai dan menerapkan gaya hidup ini.
Sebagai gaya hidup yang erat kaitannya dengan lingkungan hidup dan pemanfaatan energi, sustainable living ini tentunya memiliki urgensi yang harus kita ketahui. Sustainable living erat kaitannya dengan keberlangsungan lingkungan hidup. Kita hidup di bumi ini tidak hanya memastikan sumber daya alam yang ada ini cukup untuk masa kini, tetapi juga harus tersedia secara berkelanjutan untuk masa depan. Sustainable living melahirkan kesempatan yang lebih merata kepada semua orang untuk memanfaatkan sumber daya yang ada.
Sustainable living sangat penting sebab permasalahan lingkungan hidup yang keberlangsungan dan keberlanjutannya terancam ini masih terus mengakar di lingkungan kita. Salah satu contoh kasusnya adalah terkait pengelolaan sampah dan limbah. Menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan bahwa jumlah limbah yang dihasilkan pada tahun 2023 lalu sudah mencapai 13.888.161 ton per tahunnya, tetapi sampah yang ditangani hanya sekitar 51,93%. Pengelolaan limbah yang tidak optimal ini menyebabkan berbagai kerusakan lingkungan, seperti polusi dan pencemaran baik di udara, air, dan tanah. Polusi tersebut berdampak buruk terhadap kesehatan manusia karena adanya zat-zat beracun dan bahan kimia berbahaya yang berpotensi untuk masuk ke dalam rantai makanan dan menyebabkan penyakit serius.
Berikut adalah manfaat sustainable living sebagai upaya pemanfaatan energi berkelanjutan.Â
Mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan
Beberapa contoh penerapan sustainable living yang sederhana namun dapat memberikan dampak positif yang berpengaruh besar pada lingkungan antara lain menggunakan produk ramah lingkungan, menggunakan kantong belanja berbahan kain, hemat air, dan menggunakan transportasi umum.
Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup
Pemilihan makanan organik untuk dikonsumsi dan menggunakan sepeda atau berjalan kaki merupakan contoh penerapan sustainable living yang dapat berdampak positif terhadap kesehatan tubuh dan kesejahteraan hidup.
Meningkatkan kualitas hidup
Secara tidak langsung, penerapan sustainable living akan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Gaya hidup ini berfokus pada kesadaran lingkungan yang berkelanjutan sehingga dapat dirasakan sebagai bentuk kontribusi kita untuk bumi. Kita pun akan mendapatkan kepuasan tersendiri dan merasakan hidup lebih bermakna. Sustainable living adalah gaya hidup yang sederhana namun dampaknya tidak sesederhana itu. Dan tentunya segala hal yang dimulai dari kesederhanaan pasti menciptakan kebahagiaan.
Contoh tindakan-tindakan yang menerapkan sustainable living sebenarnya mudah dan sederhana. Tindakan tersebut dapat dilakukan dari aspek kehidupan sehari-hari yang paling dekat dengan kita. Cara untuk memulai sustainable living adalah sebagai berikut.
Mengurangi pemakaian plastik
Banyak barang yang dapat kita ganti bahannya sebagai alternatif mengurangi pemakaian bahan plastik. Contohnya adalah botol minum, gunakan botol yang dapat diisi ulang daripada botol air minum sekali pakai. Begitu juga dengan tas belanja, pakailah yang berbahan kain sehingga bisa dipakai berkali-kali, atau gunakan tas berbahan kertas yang ramah lingkungan. Selain itu, sedotan plastik dapat diganti dengan sedotan ramah lingkungan yang berbahan stainless steel ataupun bambu. Kita juga bisa menggunakan kemasan produk yang ramah lingkungan sehingga bisa didaur ulang.
Menghemat energi
Sustainable living adalah gaya hidup tentang pemanfaatan energi berkelanjutan, oleh karena itu tujuannya pasti untuk menghemat energi agar ketersediaannya masih dapat dirasakan di masa mendatang. Penerapannya dapat dimulai dengan mematikan alat-alat listrik ketika tidak digunakan, menggunakan lampu atau peralatan elektronik lain yang hemat energi, serta cobalah untuk memulai membiasakan diri dengan transportasi umum, bersepeda atau berjalan kaki untuk bepergian yang masih memungkinkan.
Hemat air
Contoh sederhana dalam upaya penghematan air adalah dengan menggunakan air sesuai kebutuhan, mempertimbangkan penggunaan peralatan yang lebih efisien, serta memanfaatkan air hujan yang ditampung untuk menyiram tanaman.
Mengonsumsi makanan organik
Pertimbangkan untuk menanam sendiri jenis tanaman sebagai bahan makanan yang organik sehingga tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Dengan cara ini, kita bisa mengontrol asal-usul makanan yang dikonsumsi sehingga berdampak baik bagi kesehatan kita.
Contoh tindakan di atas terlihat sederhana dan mudah, yang rumit dan sulit itu adalah menyadarinya dengan sungguh-sungguh dan memulainya. Jadi, asalkan ada kesadaran dan keberanian untuk memulai serta konsisten menerapkannya, kita pasti bisa sedikit demi sedikit berkontribusi dalam pelestarian lingkungan demi pemanfaatan energi berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik.
Sustainable living merupakan gaya hidup berkelanjutan yang bertujuan meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan sebagai upaya pemanfaatan energi yang berkelanjutan dan dapat meningkatkan kesejahteraaan dan kualitas hidup manusia untuk masa kini dan masa mendatang, untuk bumi yang lebih baik dan terjaga. Jadi, selain menyelamatkan kita, kita juga menyelamatkan bumi sebagai tempat tinggal kita.
Dengan begitu banyak urgensi dan manfaat dari sustainable living ini, tentunya kita bisa berpikir bahwa ini sebaiknya tidak hanya sebatas menjadi gaya hidup saja, apalagi untuk memenuhi gengsi, pamer, formalitas, gimmick, atau panjat sosial saja. Tetapi, akan lebih baik jika kesadaran dan tindakan kita terkait sustainable living ini dijadikan sebuah tanggung jawab bersama untuk keberlangsungan lingkungan demi menciptakan bumi yang lebih sehat dan dunia yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H