ledakannya menjadi nyanyian pengantar tidur kami
tidur yang selamanya
nyanyian yang tak permisi, apalagi pamit pergi
--
ia tak hanya memecah kepala-kepala kami
jauh sebelum itu
hati kami telah terpecah, terbelah, remuk
setiap hari
hingga menjadi remah-remah
--
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!